Perebutan skor yang sengit terjadi sepanjang gim kedua. Beruntung, pemain Indonesia ini mampu kembali unggul di interval gim kedua dengan skor 11-7.
Baca Juga: Wiljan Pluim Tak Mau Anggap Spesial Laga PSM Makassar Vs Persib
Dibandingkan dengan Igarashi yang tampil dengan agresif dan sering melancarkan smash keras, Firman nampak lebih tenang dan sabar.
Kesabaran Firman juga terlihat dari inisiatifnya mengajak Igarashi untuk melakukan permainan net, yang kerapkali dimenangi pemain muda Indonesia ini.
Sayangnya, Imen sempat kehilangan konsentrasi selepas merebut poin pertama sesudah interval gim kedua. Igarashi mampu menyapu bersih 7 poin dan berbalik unggul 14-12.
Firman juga kehilangan konsentrasi di akhir gim kedua. Dengan hanya perlu meraih dua poin pamungkas, Firman lengah dan justru memberi kesempatan bagi Igarashi menyamai perolehan skor Firman menjadi 19-19.
Gim kedua akhirnya harus dilanjutkan dalam setting game sesudah kedua pemain kembali berbagi skor 20-20.
Sesudah bertanding selama 49 menit, Firman akhirnya berhasil memastikan kemenangan dengan sebuah smash keras yang tak mampu dikembalikan oleh Igarashi.
Gim kedua berakhir dengan skor 22-20 dan Firman mampu mempersembahkan satu gelar bagi Indonesia dari sektor tunggal putra.
Herry IP Bicara Kans Ganda Putra Indonesia di Kejuaraan Dunia 2019 https://t.co/z53EZgYoBH
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 18, 2019
Indonesia masih punya kans untuk menambah gelar juara di turnamen Akita Masters 2019 dari nomor ganda putri yang akan melangsungkan pertandingan finalnya sesudah final tunggal putra.
Pasangan Tim Merah Putih, Nita Violina Marwah/Putri Syaikah, akan menghadapi unggulan ke-2 asal Jepang, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata.
Pada perhelatan perdana Akita Masters tahun lalu, Indonesia hanya mampu membawa pulang satu gelar dari nomor ganda putra yang diwakili oleh Akbar Bintang Cahyono/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | YouTube, BWF Tournament Software |
Komentar