BOLASPORT.COM - Gelandang asing Kalteng Putra, Hedipo Gustavo kecewa kembali gagal mendapatkan kesempatan bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) kontra Persija Jakarta.
Hedipo Gustavo bermain selama 61 menit saat Kalteng Putra kalah 0-3 dari tuan rumah Persija Jakarta pada partai pekan ke-15 Liga 1 2019 di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Sebenarnya, Persija dijadwalkan memainkan laga Kalteng Putra ini di SUGBK, namun dipindahkan ke Stadion Madya demi menekan kerugian atas minimnya dukungan dari The Jakmania.
Baca Juga: Piala AFF Wanita 2019, Timnas Putri Indonesia Bawa Pulang Kemenangan
Baca Juga: Persela Berhasil Dibungkam, Semen Padang Teruskan Tren Kemenangan
Persija diprediksi tak akan disaksikan banyak penonton, buah dari keterpurukan mereka akhir-akhir ini.
Mereka kalah pada final Piala Indonesia 2018 dan terjerembab di papan bawah klasemen semnetara Liga 1 2019.
Sebelumnya, pemain asal Brasil itu juga gagal bermain di SUGBK saat masih bermain untuk klub Myanmar, Shan United pada fase grup Piala AFC 2019.
Sebenarnya, Hedipo Gustavo sudah pernah menghadapi Persija bersama Shan United namun itu ketika timnya bermain kandang di Stadion Thuwanna, Yangon, Myanmar, 12 Maret 2019.
Ketika timnya gantian dijamu Persija di SUGBK pada 15 Mei 2019, pemain berusia 31 tahun itu sudah terlanjur gabung ke Kalteng Putra menjelang penutupan bursa transfer pertama Liga 1.
Baca Juga: Malaysia Panggil Sembilan Pemain Baru Jelang Lawan Timnas Indonesia
Alhasil, dia pun hanya menjadi penonton lewat layar kaca saat menyaksikan rekan-rekannya dari Shan United bermain di SUGBK.
"Ya, saya pernah main lawan Persija di Myanmar dan kami kalah 1-3, jadi ini pertandingan kedua saya," kata Hedipo Gustavo kepada BolaSport.com seusai laga kontra Persija.
"Tidak beruntung, saya kalah untuk kedua kalinya dari Persija hari ini."
"Saat Shan United datang ke Jakarta pada pertemuan kedua di Piala AFC, saya sudah menandatangani kontrak bersama Kalteng Putra. Karena saat itu, bursa transfer di Indonesia sudah hampir tutup," ujarnya menambahkan.
"Jadi pada laga terakhir saya bersama Shan United, harusnya melawan Persija di SUGBK. Tetapi saya sudah di Kalteng saat itu," katanya lagi.
Tanpa kehadiran Hedipo, Shan United pun kalah telak dengan skor 1-6 lantaran timnya tampil tanpa pemain asing di kandang Macan Kemayoran.
Baca Juga: Persija Akhirnya Menang, Julio Banuelos Tatap Kebangkitan di Klasemen
Hampir semua pemain asing Shan United saat itu sudah hijrah ke klub lain, kecuali sang bek, Dedimar Ferreira das Chagas, yang sedang didera cedera.
"Saya menyaksikan teman-teman saya dari televisi saat menghadapi Persija di SUGBK. Kami kalah 0-6, saya lupa (1-6), pada saat itu kami main tanpa pemain asing," tutur Hedipo.
"Semua pemain asing (Shan United) sudah keluar, sisa satu bek tetapi cedera. Penyerang kami pindah ke Malaysia, saya ke Kalteng Putra," katanya.
Dia pun menyatakan kekecewaannya hari ini kembali gagal mendapatkan kesempatan bermain di SUGBK.
Sebagai pemain asing, dia merasa perlu merasakan atmosfer di SUGBK yang menurut Hedipo sebagai stadion terbaik dan terbesar di Indonesia.
Terlebih, dia sudah tahu reputasi dan atmosfer di stadion berkapasitas lebih dari 75 ribu penonton itu karena pernah main di Indonesia bersama Persela Lamongan pada 2016.
Apalagi, The Jakmania beberapa kali pernah memecahkan rekor penonton pada laga Piala AFC saat menjamu Johor Darul Takzim dan Home United pada edisi 2018.
Baca Juga: Sekjen AFC Puji Rekor Penonton di Laga Persija Vs Johor Darul Takzim
"Saya kecewa, karena saya selalu membayangkan bisa bermain di SUGBK yang merupakan stadion terbesar di Indonesia. Atmosfernya juga bagus saat ada Persija fans di sana," katanya.
"Kadang penonton juga bisa sampai penuh. Hari ini, saya tak main di stadion besar, tetapi lapangannya lumayan bagus (Stadion Madya). Tak beruntung saja kami kalah. Persija punya kualitas bagus," ucapnya.
"Jadi, saya tidak pernah main di SUGBK, meski pernah menghadapi Persija juga di Indonesia (bersama Persela). Saat itu, kami mainnya di Lamongan," ujarnya sekaligus mengakhiri pernyataan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar