"Lebih mengatur dan mengontrol di lapangan. Di gim pertama Fitri merasa lumayan tegang. Tapi ke sini-sini sudah mending," tambahnya.
"Terus tadi juga sempat ramai. Cuma dari situ Fitri banyak kecolongan lagi, kurang sabar, kurang safe, sama variasinya perlu ditambah lagi," kata Fitriani lagi.
Baca Juga: Juara Etape Ketiga Tour d'Indonesia 2019 Komentari Etape Tersulit
Namun hal yang berbeda terjadi saat pertandingan sudah memasuki gim kedua, di mana Fitriani mulai menunjukkan perlawanannya kepada Tai Tzu Ying.
Setelah tertinggal 5-11, Fitriani coba mendekatkan poinnya menjadi 13-13 kemudian sempat unggul tipis di posisi 14-13.
"Tadi sih yang di gim kedua awal dia (Tai Tzu Ying) agak melambat, tapi dia kan punya pukulan yang bagus dan serangan yang tajam," tambahnya.
Sayang setelahnya, dia kembali kecolongan delapan poin secara berurutan sebelum akhirnya Fitriani pun mengaku kalah dengan skor akhir 14-21 pada gim kedua.
Baca Juga: PSSI Akan Bicara Panjang Lebar Tentang VAR di ISEF 2019
"Di situ Fitri juga banyak kecolongan. Setelah poin 11 Fitri coba lebih relinya lebih cepat, sempat beberapa poin Fitri dapat," ujarnya lagi.
"Tapi dia terus merubah lagi, Fitri kurang siap dengan perubahan-perubahan polanya dia," ungkap Fitriani mengakhiri.
Kekalahan Fitriani memastikan Indonesia tinggal punya satu wakil tunggal putri yakni Gregoria Mariska Tunjung yang akan berlaga pada babak ketiga Kejuara Dunia BWF 2019.
Pada babak ketiga nantinya, Gregoria Mariska Tunjung sudah ditunggu unggulan ketujuh asal Thailand, Ratchanok Inatanon.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar