Ketika laga memasuki babak kedua suporter yang berada di Tribune Timur juga membentangkan spanduk yang bertuliskan "Kitorang Sedulur"
Baca Juga: Julio Banuelos Dapat Kartu Kuning, Persija Bermain Imbang Lawan Persebaya
Kata "Kitorang" sendiri berasal dari Papua yang berarti kita semuanya dan Sedulur memiliki arti "bersaudara".
Hal ini dilakukan mengingat wilayah Manokwari, Papua, sempat terjadi ketegangan yang berimbas dengan pembakaran gedung-gedung milik DPRD di Papua.
Peristiwa tersebut terjadi karena beberapa mahasiswa Papua yang berada di Surabaya mengalami tindakan kurang menyenangkan dari pihak keamanan.
Menanggapi aksi mulia yang ditunjukan oleh Bonek dan penonton, pemain Persebaya Surabaya yang berasal dari Papua, Ruben Sanadi, mengaku bangga.
"Saya sebagai anak asli Papua berterima kasih. Bermain di mana pun saya akan bekerja secara profesional," ujar Ruben Sanadi.
Baca Juga: Tri Rismaharini Sambangi Stadion GBT, Persebaya Justru Terancam Sanksi
Sebagai kapten Persebaya Surabaya, Ruben Sanadi mengaku tidak ingin membeda-bedakan siapa pun di skuat timnya.
"Saya sebagai kapten tim merangkul semua teman-teman yang ada dalam tim ini. Tidak pernah membedakan siapa pun," ucap Ruben Sanadi.
"Di sini kami kerja untuk Persebaya, tidak membedakan ini orang asing di Surabaya, ini Papua atau ini orang Aceh, tidak ada dalam kamus saya," kata Ruben Sanadi.
"Kami kerja, kami makan di sini. Kita semua bersaudara untuk Persebaya," ujar Ruben Sanadi.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar