"Tidak seperti pembalap rookie lainnya, Quartararo tidak hanya berjuang untuk posisi ke-6 hingga ke-8 dalam balapan. Kecepatannya mengagumkan," ucap dia melanjutkan.
"Cepat atau lambat, akan ada rider yang lebih hebat daripada (Marc) Marquez," tutur Ciabatti.
"Mungkin Quartararo akan menjadi Marquez baru. Dia sudah membuktikan kualitasnya sekalipun tidak membalap dengan spesifikasi motor yang baru," ujar Ciabatti lagi.
Penampilan Quartararo mengingatkan para pengamat MotoGP pada sosok Casey Stoner yang pernah membalap bersama Ducati pada musim 2007.
Stoner, yang waktu itu masih berusia 21 tahun, direkrut oleh tim Ducati dari LCR Honda dan langsung menjadi juara dunia.
Waktu itu, Stoner menjadi juara dunia termuda kedua sepanjang sejarah, sebelum akhirnya rekor ini dipecahkan oleh Marquez pada musim 2013.
Baca Juga: Indonesia Jadi Host Piala Dunia Basket, FIBA Apresiasi Laporan Perbasi
Dengan masa depan yang masih panjang dan performa yang terus meningkat, tidak heran jika Quartararo akan menjadi bintang MotoGP dalam beberapa musim ke depan.
Terlebih, dengan kemungkinan Valentino Rossi pensiun di akhir musim 2020, bukan tidak mungkin jika Fabio Quartararo bakal diplot untuk menggantikan posisi The Doctor dan menjadi pembalap masa depan Yamaha.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Speed Week |
Komentar