BOLASPORT.COM - Pembalap Toro Rosso, Pierre Gasly, menganggap bahwa F1 GP Belgia 2019 adalah balapan yang paling emosional baginya.
Sesi balapan F1 GP Belgia 2019 berlangsung dalam suasana duka menyusul kepergian pembalap F2, Anthoine Hubert, dalam sesi feature race yang digelar pada hari Sabtu (31/8/2019).
Para pembalap F1 turut memberikan penghormatan kepada Hubert dengan stiker khusus yang terpasang pada body mobil mereka.
Bahkan, Charles Leclerc (Ferrari), pun mendedikasikan kemenangannya pada F1 GP Belgia 2019 untuk mendiang Hubert yang merupakan teman dekatnya.
Selain Leclerc, pembalap lain yang merasa terpukul oleh kematian Hubert adalah Pierre Gasly (Toro Rosso).
Gasly melakoni balapan pertamanya bersama tim Toro Rosso musim ini setelah pada jeda musim panas lalu Red Bull memutuskan untuk menukar posisinya dengan Alexander Albon.
Malang bagi Gasly, dia harus melakoni balapan pertamanya ini dalam situasi berkabung akibat kepergian Hubert sehari sebelumnya.
Adapun Hubert merupakan sahabat dekat Gasly sejak mereka berdua masih kanak-kanak.
Baca Juga: Kalah dari Barito Putera, Pelatih Semen Padang Sayangkan Kelengahan Pemain
Dikutip Bolasport.com dari Crash, Gasly menceritakan bagaimana perasaannya saat membalap pada F1 GP Belgia 2019 kemarin.
"Saya kira ini adalah balapan yang paling emosional bagi saya," tutur driver yang pernah menjadi rekan setim Max Verstappen ini.
"Anda tidak akan siap untuk kehilangan salah satu sahabat terbaik Anda pada usia 22 atau 23 tahun," katanya.
???? “This was the most emotional race of my career, it was important for me to deliver the best performance I could for Anthoine. In the end it was a good result and I’m happy to get two points...”
Full team and driver quotes ???? https://t.co/IPgt9IjPpB pic.twitter.com/Qcgdc0kRxD
— Toro Rosso (@ToroRosso) September 1, 2019
"Saya tumbuh bersama Hubert sejak saya berumur tujuh tahun. Kami bahkan pernah menghuni kamar yang sama selama enam tahun," kenang Gasly.
"Kami pernah menjadi teman satu kelas dan saya belajar bersamanya sejak usia 13 tahun hingga 19 tahun," ucapnya.
"Jujur, saya masih sangat terpukul," kata Gasly mengutarakan perasaannya.
Gasly juga menceritakan bagaimana dirinya masih tidak percaya dengan kepulangan Hubert yang begitu cepat.
"Itu sangat mengerikan," lanjut Gasly. "Apalagi saya sudah berencana untuk mengajak Hubert menyaksikan penampilan teman-teman kami."
"Namun, Anda harus menyingkirkan pikiran semacam itu atau Anda tidak dapat membalap," katanya.
"Bagaimanapun saya senang dengan dua poin yang saya raih dari balapan ini," tutur Gasly lagi.
Baca Juga: Nasihat Juergen Klopp Soal Cek-cok Sadio Mane dan Mohamed Salah
Kepergian Hubert seakan memutarbalikkan pendapat sebagian besar orang yang menganggap olahraga balap mobil sudah semakin aman.
Padahal, para pembalap harus selalu siap dengan risiko kehilangan nyawa saat mereka melaju dengan kecepatan di atas 200 kilometer per jam.
"Peristiwa ini mengingatkan semua orang bahwa olahraga ini adalah olahraga yang berbahaya. Saya sangat sedih kehilangan teman baik saya dalam balapan," kata Gasly.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | crash.net |
Komentar