Baca Juga: Liew Daren Siap Manfaatkan Absennya Shi Yuqi pada China Open 2019
"Valentino (Rossi) mengawali musim ini dengan cukup baik. Namun, sayangnya kami belum dapat menemukan solusi untuk memperpanjang umur ban belakang motornya," ujar Sumi.
"Sebaliknya, Maverick (Vinales) gagal menyuguhkan performa yang konsisten sejak awal musim."
"Dia baru mulai bagus saat membalap di Barcelona, dan mulai menemukan permainan terbaiknya saat menjadi juara di Belanda," kata dia menjelaskan.
Lebih lanjut, Sumi menjelaskan mengenai hal-hal yang menjadi fokus pengembangan motor Yamaha saat ini.
"Sangat sulit untuk dapat mengembangkan motor yang cepat sekaligus mudah dikendarai," ucap Sumi.
"Walaupun motor kami tidak pernah menjadi yang terkuat dalam hal tenaga, tetapi kami selalu mencoba untuk meningkatkan sektor top speed."
Baca Juga: FIA Buka Investigasi terkait Insiden yang Menewaskan Anthoine Hubert
"Saya juga ingin tahu mengapa para rider selalu kesulitan untuk membalap di sirkuit yang menawarkan sedikit daya cengkeram."
"Tujuan kami adalah mengembangkan motor yang mudah dikendarai, tetapi juga bagus dalam akselerasi," tutur Sumi lagi.
Step by step ????
— Monster Energy Yamaha MotoGP (@YamahaMotoGP) August 26, 2019
The Misano Test is next ????#MonsterYamaha | #MotoGP | #BritishGP | #VR46 | #MV12 | @MotoGP pic.twitter.com/iGuTG7tnQA
Dalam beberapa musim terakhir, tim Yamaha seakan tenggelam di balik bayang-bayang superioritas Honda dan pembalap andalan mereka, Marc Marquez.
Terakhir kali pembalap Yamaha mampu meraih gelar juara dunia MotoGP adalah pada musim 2015.
Saat itu, Jorge Lorenzo yang masih membela Yamaha keluar sebagai kampiun dunia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Speed Week |
Komentar