"Cara dia mengendalikan diri pada usia 15 tahun luar biasa. Saya sendiri mungkin tak bisa bersikap sebaik itu pada usia 15 tahun," ucap dia.
"Ketika kalah, dunia Anda hancur dan Anda merasa sedih. Momen antara Osaka dan Gauff buat saya adalah momen besar," tutur Federer melanjutkan.
Peraih lima titel US Open tersebut juga menyoroti momentum yang dibangun Gauff sejak Wimbledon 2019.
"Ada momentum besar sejak Wimbledon. Mengakhiri kiprahnya di US Open 2019 dengan baik ketimbang kalah 0-6, lalu pergi dan mendapatkan tepuk tangan dari penonton," tutur Federer.
"Hal yang dilakukan Osaka menujukkan bahwa para petenis peduli dengan satu sama lain," ucap mantan petenis nomor satu itu lagi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | WTA Tennis |
Komentar