BOLASPORT.COM - Ederson mengakui bahwa Alisson Becker selangkah lebih di depan soal penghargaan Kiper Terbaik FIFA.
FIFA sudah mengumumkan siapa saja kandidat peraih gelar Kiper Terbaik FIFA untuk tahun 2019.
Dua kiper asal Brasil, Ederson dan Alisson Becker, akan melawan penjaga gawang Jerman, Marc-Andre ter Stegen.
Banyak pihak yang terus membandingkan Alisson dengan Ederson, serta siapa yang lebih baik di antara mereka.
Kini Ederson sendiri mengakui bahwa ia saat ini masih tertinggal dari kompatriotnya tersebut.
"Saya rasa tiga kiper ini yang terbaik," ujar Ederson, dilansir BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Akan tetapi, saya melihat Alisson selangkah lebih di depan."
"Dia tampil bagus di liga, memenangi Liga Champions, dan tampil luar biasa pula di Copa America."
Baca Juga: Ryan Giggs Ingin Winger Muda Man United Jadi Pelepas Beban Gareth Bale
"Siapa yang memenangi gelar tersebut memang pantas mendapatkannya, saya senang dua kiper Brasil bersaing untuk mendapatkannya."
Pada jeda Internasional kali ini, Ederson akan menjadi kiper utama timnas Brasil, hal yang jarang bisa dilakukannya.
Alisson saat ini emmang menjabat sebagai kiper utama dengan Ederson jadi deputi.
Akan tetapi, saat ini Alisson sedang dibekap cedera sehingga Ederson bisa menambah caps-nya yang saat ini masih berjumlah lima kali.
Timnas Brasil akan menghadapi Kolombia di Miami, AS, sebelum kemudian terbang ke Los Angeles untuk melawan Peru.
Dalam wawancara ini, Ederson juga bercerita tentang masa kecilnya setelah dilepas Sao Paolo saat berusia 15 tahun.
Ia kemudian harus menyebrang Samudra Atlantik dan bergabung ke Benfica untuk bisa melanjutkan mimpinya.
"Saat ini seperti ada sebuah film yang melintas di pikiran ssaya, tentang kesusahan yang selama ini saya jalani."
"Untuk berlatih saya harus ganti bus dua kali, saya tak makan siang dan langsung pergi ke sekolah. Hidup saya cuma sarapan dan tidur."
Baca Juga: Alasan Sarri Tak Mau Gaet Bek Tengah Bayern Muenchen ke Juventus
"Ayah saya mengorbankan dirinya, bahkan saat lututnya sakit, dia bekerja untuk menghidupi keluarga."
"Dengan lutut sakit dia bekerja di gudang agar anak-anaknya bisa mengejar mimpi."
"Banyak anak-anak yang punya mimpi seperti saya, berjuang dari abwah, dan punya amsalah saat tumbuh besar."
"Saya rasa bagus melihat pemain menceritakan masa kecil merka dan bagaimana melewati itu semua, anak-anak jaman sekarang terlalu mudah menyerah."
"Bercerita tentang pengalaman kami dapat membuat lebih banyak anak-anak berani mengejar mimpi," tutur Ederson lagi.
Baca Juga: Klausul di Kontrak Lionel Messi yang Bisa Buatnya Pergi dari Barcelona
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | Manchester Evening News |
Komentar