"Kami menyayangkan setiap perilaku dan perbuatan suporter yang merugikan klub."
"Soal ini, saya kembalikan kepada Aremania. Saya juga perlu masukan untuk menanggulangi hal ini," ucapnya.
Panpel Arema FC mengaku sudah kehilangan akal terkait pelanggaran penyalaan flare.
Menurut Abdul Haris, mereka telah melakukan berbagai cara agar suporter tidak membawa masuk flare dan menyalakannya di stadion.
Baca Juga: Mantan Pelatih Real Madrid Ternyata Tidak Menyukai Neymar
"Justru flare adalah pengeluaran yang sia-sia. Secara tidak langsung pengeluaran finansial manajemen terkuras hanya karena hal yang tidak diperlukan," kata Abdul Haris.
"Hanya karena emosi yang tidak bisa dikendalikan, klub harus kena denda."
"Kalau Aremania ingin tim ini juara, tolonglah bantu kami. Manajemen tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus juga ada dukungan dari suporter," tuturnya.
Denda-denda tersebut dijatuhkan kepada Arema FC sebagai hasil sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI selama putaran pertama Liga 1 2019 bergulir.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Suryamalang.com |
Komentar