BOLASPORT.COM - Arema FC harus menanggung denda Rp500 juta akibat dari ulah suporternya selama putaran pertama Liga 1 2019
Arema FC harus membayar denda sebesar 500 juta rupiah selama putaran pertama Liga 1 2019.
Jumlah denda tersebut timbul akibat sejumlah pelanggaran yang dilakukan oknum suporter tim berjulukan Singo Edan tersebut.
Aremania, sebutan suporter Arema FC, terbukti melanggar peraturan ketika mendukung tim kesayangannya tersebut berlaga.
Baca Juga: Jelang Putaran Kedua, Arema FC Beri Alasan Gelar Latihan Lebih Keras
Kelima pelanggaran tersebut antara lain:
1. Bentrok dengan suporter PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman 15 Mei 2019.
Pelanggaran tersebut berbuah sanksi bagi Arema FC senilai Rp75 juta.
2. Menyalakan flare ketika Singo Edan menjamu Persela Lamongan 27 Mei 2019.
Karena pelanggaran tersebut, Arema FC harus pasrah didenda Rp50 juta.
3. Tingkah buruk suporter selama pertandingan Arema FC menghadapi Tira-Persikabo 29 Juni 2019.
Akibatnya, Arema FC harus menanggung denda Rp150 juta.
Baca Juga: Jelang Putaran Kedua, Arema FC Beri Alasan Gelar Latihan Lebih Keras
4. Menyalakan flare ketika pertandingan menghadapi Persib Bandung di kandang pada Selasa (30/7/2019).
Arema FC harus menanggung dendan Rp75 juta untuk pelanggaran tersebut.
5. Kelakuan buruk suporter ketika Arema FC menjamu Persebaya pada Kamis (15/8/2019).
Hal tersebut diganjar dengan denda Rp150 juta.
"Sebenarnya kami sering menyampaikan kepada Aremania," ujar ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris, dikutip BolaSport.com dari SuryaMalang.com.
Baca Juga: Resmi, Ini Pelatih Baru Madura United Pengganti Dejan Antonic
"Kami menyayangkan setiap perilaku dan perbuatan suporter yang merugikan klub."
"Soal ini, saya kembalikan kepada Aremania. Saya juga perlu masukan untuk menanggulangi hal ini," ucapnya.
Panpel Arema FC mengaku sudah kehilangan akal terkait pelanggaran penyalaan flare.
Menurut Abdul Haris, mereka telah melakukan berbagai cara agar suporter tidak membawa masuk flare dan menyalakannya di stadion.
Baca Juga: Mantan Pelatih Real Madrid Ternyata Tidak Menyukai Neymar
"Justru flare adalah pengeluaran yang sia-sia. Secara tidak langsung pengeluaran finansial manajemen terkuras hanya karena hal yang tidak diperlukan," kata Abdul Haris.
"Hanya karena emosi yang tidak bisa dikendalikan, klub harus kena denda."
"Kalau Aremania ingin tim ini juara, tolonglah bantu kami. Manajemen tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus juga ada dukungan dari suporter," tuturnya.
Denda-denda tersebut dijatuhkan kepada Arema FC sebagai hasil sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI selama putaran pertama Liga 1 2019 bergulir.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Suryamalang.com |
Komentar