Tim kebanggaan warga Pulau Garam sempat tampil inkonsisten setelah ditinggal pergi oleh pelatih kepalanya, Dejan Antonic, karena merasa gagal membawa tim meraih hasil positif.
Ya, Madura United sempat tampil istimewa pada beberapa laga terakhirnya hingga sempat menjadi pemuncak klasemen sementara Liga 1 2019.
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Minggu (8/9/2019), Haruna mengatakan bahwa ada tiga filosofi utama dari Laskar Sape Kerrab.
Baca Juga: Resmi, Ini Pelatih Baru Madura United Pengganti Dejan Antonic
Filosofi tersebut adalah menjadi pakem gaya permainan Madura United yang ngeyel dan pantang menyerah.
Para pemain itu saat jatuh wajib bangun, kehilangan bola wajib direbut, dan kala tertinggal wajib dikejar.
"Saya tidak menuntut Anda main cantik atau main enak, mau kalah menang, Madura United harus menerapkan filosofi," kata Haruna.
"Jadi, mau kalah, mau draw, atau menang kalau permainan menerapkan itu orang pasti puas," ujar Haruna.
Dia berharap Madura United dapat tampil memainkan filosofi sebenarnya saat kompetisi Liga 1 2019 memasuki putaran kedua.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar