Bagi dia, KPAI hanya menunjukkan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 yang menyebut bahwa rokok merupakan zat adiktif yang berbahaya.
Seto menegaskan yang sebenarnya terjadi adalah soal brand image, di mana setelah diadakannya audisi ini akan menimbulkan hal-hal kontradiktif lainnya.
Walaupun anak-anak yang lolos nantinya tetap dilarang merokok, hal itu tidak bisa menjadi jaminan dan tetap terbangun citra buruk.
"Bahwa dibalik audisi yang bersejarah dan menghasilkan pemain-pemain dunia adalah rokok," kata Seto Mulyadi mengakhiri.
Baca Juga: Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Asisten Pelatih Thailand Bicara Keangkeran SUGBK
Di sisi lain, Yoppy Rosimin sendiri mengaku langkah untuk menghentikan audisi bukan merupakan keputusan emosional tetapi sangat rasional.
"Keputusan untuk menghentikan audisi baru kita putuskan sejak rapat hari Rabu (4/9/2019) lalu, tetapi ini bukan keputusan emosional, ini sangat rasional," ujar Yoppy.
PB Djarum sendiri sudah dikenal sebagai salah satu klub bulu tangkis elite Indonesia.
Klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, tersebut melahirkan sejumlah atlet olahraga tepok bulu legendaris.
Baca Juga: Beckham Putra Dapat Wejangan dari Sang Ayah Usai Tampil Bersama Timnas U-19 Indonesia
Beberapa di antaranya adalah Alan Budikusuma (peraih emas Olimpiade 1992) dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (peraih emas Olimpiade 2016).
Kemudian ada Mohammad Ahsan (tiga medali emas Kejuaraan Dunia), Kevin Sanjaya Sukamuljo (juara All England Open 2017) dan Praveen Jordan (juara All England Open 2014).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar