"Sangat istimewa bagi saya untuk tetap berada di sini," tutur petenis berusia 33 tahun ini.
"Saya telah melalui masa-masa yang berat, terlebih dengan fisik saya. Padahal, jika fisik Anda mengalami masalah, persoalan yang lebih sulit akan Anda alami dengan mental Anda," ujar Nadal.
"Saya mencoba untuk menahan emosi saya, namun gagal. Saya merasa sungguh-sungguh bahagia. Trofi ini berarti segalanya bagi saya," kata Nadal lagi.
5 sets.
— US Open Tennis (@usopen) September 9, 2019
4 #USOpen titles.
1 @RafaelNadal. pic.twitter.com/Cws3mhCYfk
RA-FA! RA-FA!@RafaelNadal | #USOpen pic.twitter.com/57v3doWuaj
— US Open Tennis (@usopen) September 9, 2019
Rafael Nadal tentu mengingat momen yang terjadi pada tahun lalu, ketika dia terpaksa mengundurkan diri pada babak semifinal US Open 2018 akibat mengalami cedera lutut.
Masalah yang sama juga memaksa dia meninggalkan partai semifinal BNP Paribas Open tahun ini.
Keberhasilan Nadal melewati masa-masa sulit tersebut tentu membuat kesuksesannya merengkuh gelar juara US Open 2019 ini begitu istimewa.
Witnessing history, from 1 to 19....@RafaelNadal | #USOpen pic.twitter.com/33kDYn4kwf
— US Open Tennis (@usopen) September 9, 2019
"Anda tak dapat memperkirakan apa yang akan terjadi dalam hidup ini. Anda harus siap untuk menerima semuanya," ujar Nadal.
Kerelaan hati Nadal untuk menerima semua hal tersebut justru membuat dia mendapat banyak hal positif pada tahun ini.
Kemenangannya di final US Open 2019 membuat dia membukukan rekor sepuluh kemenangan berturut-turut.
Baca Juga: Borneo FC Belum Putuskan Status Eks Host My Trip My Adventure
Juara French Open 2019 ini juga telah mengoleksi 27 kemenangan dari 28 pertandingan terakhirnya.
Tak hanya itu, dengan keberhasilannya menjuarai US Open 2019, Nadal berpeluang untuk menggeser posisi petenis Serbia, Novak Djokovic, sebagai petenis putra terbaik dunia di akhir tahun ini.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | ATP Tour |
Komentar