BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia menjamu timnas Thailand dalam partai kedua di kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, Selasa (10/9/2019).
Pertandingan timnas Indonesia versus timnas Thailand pada matchday 2 kualifikasi Piala Dunia 2022 berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Skuad Garuda kembali mengandalkan sokongan penuh suporter timnas yang memadati SUGBK.
Kubu Thailand memperkirakan situasi tersebut akan terjadi, sehingga mereka diminta sekadar fokus terhadap permainan di lapangan.
Pengalaman berada di bawah tekanan dan dukungan puluhan ribu suporter fanatik timnas Indonesia dialami asisten pelatih mereka, Totchtawan Sripan.
Baca Juga: Kiper Thailand Tanggapi Komposisi Striker Berbeda Timnas Indonesia
Baca Juga: Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Thailand Abaikan Gemuruh Suporter di GBK
Totchtawan ialah legenda timnas Thailand dengan catatan 110 caps untuk Tim Gajah Perang semasa aktif bermain pada 1992-2008.
Eks gelandang serang yang kini menjadi tangan kanan pelatih Akira Nishino itu menjadi bagian skuad Thailand saat menjuarai SEA Games 1997.
Pada final pentas akbar Asia Tenggara tersebut, timnas Thailand bersua Indonesia dalam perebutan medali emas di arena sama yang dulu masih bernama Stadion Utama Senayan, Jakarta.
Tepatnya pada 18 Oktober 1997, duel sengit Indonesia vs Thailand berakhir imbang 1-1 dalam waktu 120 menit.
Gol Tim Merah Putih dicetak oleh Kurniawan Dwi Yulianto, sedangkan Thailand memperoleh gol dari aksi Chaichan Kiewsen.
Tanpa pemenang, laga mesti dilanjutkan ke babak adu penalti.
Dalam drama tos-tosan, Thailand mengutus 4 eksekutor yang sukses menunaikan tugas.
Mereka adalah sang striker andalan, Kiatisuk Senamuang, Kritsada Piandit, Totchtawan, dan Dusit Chalermsan.
Sementara itu, dua algojo timnas Indonesia berhasil menjebol jala, yakni Aji Santoso dan Fakhri Husaini.
Namun, eksekusi dua pemain lagi, Ronny Wabia dan Uston Nawawi, gagal menggetarkan jala.
Timnas Thailand unggul 4-2 dalam adu penalti, juara, dan terjadilah erupsi emosi suporter di tribune.
Head 2 Head สถิติการพบกันของทัพช้างศึกเเละทัพการูด้า #ช้างศึก #เชียร์ไทยใจเดียวกัน #TogetherAsOne #บอลไทย #FIFA2022 #ฟุตบอลโลก #บอลโลก #คัดบอลโลก #FIFAWorldcup #Qatar2022 #AFC #RiseBackUp #WorldCup #2022WCQ #FIFAWC #THAIDN #Indonesia #IDN pic.twitter.com/cqJ449cw6C
— Changsuek (@Changsuek_TH) September 9, 2019
Seperti dikutip BolaSport.com, Bangkok Post menulis kericuhan pada momen final SEA Games 1997 itu seperti terjadi lagi dalam pertandingan Indonesia kontra Malaysia di venue yang sama, Kamis (5/9/2019).
Dalam laga teranyar itu, Stefano Lilipaly cs kalah 2-3 dari Malaysia hingga memicu insiden yang dikhawatirkan kembali terjadi.
Totchtawan Sripan memahami situasi ini dalam kenangannya sebagai pelaku sejarah dua dekade silam.
Baca Juga: Dijamu Timnas Indonesia, Timnas Thailand Punya Masalah Lini Depan
"Saya pernah berada di sini dan tahu bagaimana rasanya bermain di depan pendukung fanatik lebih dari 80.000 orang," ujarnya.
"Saya mengatakan kepada pemain untuk mencoba mengabaikan apapun yang terjadi di tribune dan berkonsentrasi kepada apa yang terjadi di lapangan saja," tutur eks pelatih Suphanburi tersebut.
Bagi timnas Indonesia, inilah kesempatan kedua menjadi tuan rumah laga kualifikasi Piala Dunia 2022.
Selanjutnya, Skuad Garuda akan melakoni agenda tandang ke markas tim favorit Grup G, Uni Emirat Arab, 10 Oktober 2019.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Bangkokpost |
Komentar