Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ramalkan Masa Depan Pemain Termahal Ke-4 AC Milan
Namun, PB Djarum bersama beberapa perwakilan lembaga yang hadir, seperti Kemenko PMK, Kemenkes, Kemenpora, dan KPAI, belum menemukan solusi yang tepat.
Lebih jauh lagi, langkah untuk menghentikan Audisi Beasiswa Bulu Tangkis tersebut karena pihak Djarum tak ingin melangggar undang-undang.
"Kami minta dispensasi sampai tahun ini agar kami bisa pamit sama anak-anak," kata Yoppy Rosimin, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kemudian untuk tahun 2020, berdasarkan versi KPAI karena kami harus patuh undang-undang, kami menyatakan audisi kami off, kami tak mau melanggar undang-undang," imbuhnya.
Baca Juga: Klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, Target Indonesia Keluar dari Dasar
Yoppy dan pihaknya tetap bersikukuh tak ingin menghilangkan identitas PB Djarum yang sudah sejak tahun 1969 karena simbol itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi para alumni.
"Apakah misalnya namanya diganti menjadi PB yang lain, kami tak pernah berpikir ke arah sana, kami akan terus berjalan tanpa melanggar undang-undang," tambahnya.
Yoppy tidak menutup kemungkinan nama Djarum bisa dihilangkan dari materi promosi, tetapi dia dan pihaknya sama sekali tak ingin mengubah nama Djarum sebagai klub bulu tangkis.
Selain itu, dia meyakini jika PB Djarum bukan produk rokok tembakau tetapi hanya sebuah nama klub bulu tangkis.
"Kalau dalam materi promosi, nama Djarum bisa saja dihilangkan, tetapi nama klub kami yang mencari talenta muda ya tetap Djarum Badminton Club, atau PB Djarum," tutur Yoppy.
"Itu adalah roh kami," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar