BOLASPORT.COM - Program Audisi Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum telah resmi dihentikan per tahun 2020.
PB Djarum telah memastikan jika tahun 2019 adalah tahun terakhir diadakannya audisi umum beasiswa bulu tangkis sejak pertama kali digelar pada 2006.
Hal itu terjadi menyusul klaim dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut adanya unsur eksploitasi anak dalam audisi umum beasiswa bulu tangkis.
Yaitu, bahwa audisi umum beasiswa bulu tangkis adalah bentuk eksploitasi anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.
Baca Juga: Romelu Lukaku, Monster Gol Timnas Belgia yang Sedang Bahagia
KPAI juga menilai Djarum telah melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan.
PP 109 isinya mengatur tentang perlindungan khusus bagian anak dan perempuan hamil.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin pun memastikan bahwa Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis resmi ditiadakan pada 2020.
Dalam wawancara dengan Kompas TV, Senin (9/9/2019), Yoppy mengaku sudah bertemu dengan sejumlah pihak untuk mencari sebuah solusi dari polemik ini.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ramalkan Masa Depan Pemain Termahal Ke-4 AC Milan
Namun, PB Djarum bersama beberapa perwakilan lembaga yang hadir, seperti Kemenko PMK, Kemenkes, Kemenpora, dan KPAI, belum menemukan solusi yang tepat.
Lebih jauh lagi, langkah untuk menghentikan Audisi Beasiswa Bulu Tangkis tersebut karena pihak Djarum tak ingin melangggar undang-undang.
"Kami minta dispensasi sampai tahun ini agar kami bisa pamit sama anak-anak," kata Yoppy Rosimin, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kemudian untuk tahun 2020, berdasarkan versi KPAI karena kami harus patuh undang-undang, kami menyatakan audisi kami off, kami tak mau melanggar undang-undang," imbuhnya.
Baca Juga: Klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, Target Indonesia Keluar dari Dasar
Yoppy dan pihaknya tetap bersikukuh tak ingin menghilangkan identitas PB Djarum yang sudah sejak tahun 1969 karena simbol itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi para alumni.
"Apakah misalnya namanya diganti menjadi PB yang lain, kami tak pernah berpikir ke arah sana, kami akan terus berjalan tanpa melanggar undang-undang," tambahnya.
Yoppy tidak menutup kemungkinan nama Djarum bisa dihilangkan dari materi promosi, tetapi dia dan pihaknya sama sekali tak ingin mengubah nama Djarum sebagai klub bulu tangkis.
Selain itu, dia meyakini jika PB Djarum bukan produk rokok tembakau tetapi hanya sebuah nama klub bulu tangkis.
"Kalau dalam materi promosi, nama Djarum bisa saja dihilangkan, tetapi nama klub kami yang mencari talenta muda ya tetap Djarum Badminton Club, atau PB Djarum," tutur Yoppy.
"Itu adalah roh kami," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar