Baca Juga: Julio Banuelos Optimistis Persija Jakarta Bisa Menang atas Persipura
Menurut Sitty, fokus pesan KPAI kepada PB Djarum adalah tetap dapat menggelar audisi beasiswa bulu tangkis asal tidak menyertakan anak-anak dengan identitas dan brand image.
Sebab, salah satu hal yang disorot Sitty adalah soal kewajiban peserta audisi untuk memakai kaos yang bertuliskan nama perusahaan rokok tersebut.
"Kami perlu sampaikan beberapa klarifikasi," kata Sitty Hikmawatty, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Maksud kami adalah agar Djarum menghentikan eksploitasi — dengan mengharuskan anak memakai kaos bertuliskan Djarum yang identik dengan brand image produk rokok."
Baca Juga: Indonesia Vs Thailand, Si Gajah Rindu Kemenangan dan Alami Krisis Gol
Lebih jauh lagi, brand image yang dimaksud KPAI bukan hanya tulisan tetapi juga indentitas warna hitam dan merah yang sudah menjadi ciri khas Djarum.
"Brand image itu baik melalui company image dan colour image yang memiliki kesamaan pokok untuk mempromosikan image perusahaan maupun image produk dalam audisi tersebut sehingga tidak terjadi eksploitasi ekonomi terhadap anak-anak Indonesia terutama sebagai alat marketing," ucapnya.
PB Djarum sendiri sudah dikenal sebagai salah satu klub bulu tangkis elite Indonesia.
Klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, tersebut melahirkan sejumlah atlet olahraga tepok bulu legendaris.
Beberapa di antaranya adalah Alan Budikusuma (peraih emas Olimpiade 1992) dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (peraih emas Olimpiade 2016).
Kemudian ada Mohammad Ahsan (tiga medali emas Kejuaraan Dunia), Kevin Sanjaya Sukamuljo (juara All England Open 2017) dan Praveen Jordan (juara All England Open 2014).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar