"Audisi seolah-olah menjadi satu-satunya jalan untuk bisa menjadi pebulu tangkis top. Padahal tidak," ucap Taufik di Jakarta, Kamis (12/9/2019) kemarin.
"Dulu saya juga tidak ikut audisi. Juara olimpiade, Chandra Wijaya, lalu Ricky (Subagja) dan Rexy (Mainaky) juga tidak."
"Masalah ini menjadi besar karena media sosial. Padahal, kedua pihak hanya tinggal duduk bersama."
"Tidak usah juga saling menyalahkan, karena justru membuat masalah tidak selesai. Hanya menjadi makanan publik saja," ujarnya melanjutkan.
Seperti dikatakan mantan tunggal putra nomor satu dunia tersebut, dirinya memang tidak pernah mengikuti audisi bulu tangkis.
Sebelum bergabung ke Pelatihan Nasional (Pelatnas), Taufik bermain di klub Sangkuriang Graha Sarana (SGS) Bandung.
Lebih lanjut, Taufik mengaku bersyukur bahwa polemik antara PB Djarum dan KPAI sudah mereda seiring dengan kesepakatan yang telah terjadi di antara mereka.
"Perjanjiannya mereka (PB Djarum dan KPAI) yang tahu. Syukur kalau sudah selesai karena kalau dilanjutkan, perdebatan ini hanya akan menjadi makanan publik," ungkap Taufik.
Jadwal Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019. Daftar di sini https://t.co/13Jo6gmy42! pic.twitter.com/Tz0vqrw94T
— PB Djarum (@PBDjarum) September 6, 2019
Walaupun melepas brand image Djarum, PB Djarum memastikan audisi umum pada tahun ini akan tetap dilanjutkan dengan meggelar tiga seri di Surabaya, Solo Raya, dan Kudus.
Sementara itu, pelaksanaan audisi umum pada tahun depan masih menjadi bahan diskusi internal PB Djarum.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar