BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan bahwa dirinya sangat menyesalkan soal mundurnya Ferdinand Hindiarto sebagai ketua panitia pelaksana (panpel) klubnya.
Mundurnya Ferdinand Hindiarto dari ketua panpel PSIS Semarang karena adanya insiden suporter masuk ke Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Jumat (20/9/2019).
Saat itu, PSIS Semarang bermain kandang dengan menjamu Persebaya.
Pada laga ini, PSIS Semarang mengalami kekalahan telak 0-4 dari Persebaya Surabaya.
Hasil ini membuat posisi PSIS pada daftar klasemen sementara Liga 1 2019 masih menempati peringkat ke-13.
Dalam pertandingan yang seharusnya digelar tanpa penonton tersebut, tiba-tiba oknum fan Persebaya, Bonek, nekat masuk ke stadion.
Baca Juga: Dipermalukan Persebaya, Bambang Nurdiansyah: PSIS Kalah Segalanya
Kepolisian mengatakan bahwa laga PSIS Semarang melawan Persebaya Surabaya memang tidak dihadiri penonton.
Alhasil, atas kejadian ini, Ketua panpel PSIS Semarang, Ferdinand Hindiarto merasa bersalah karena gagal menghalau oknum fan untuk masuk ke stadion.
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub, Senin (23/9/2019), kepolisian memberikan izin pada pertandingan tersebut untuk digelar tanpa suporter atau penonton.
Semua itu sesuai dengan hasil kesepakatan antara panpel PSIS dan keamanan pada rapat yang digelar 17 September 2019.
Namun, oknum Bonek tetap nekat datang dalam jumlah banyak untuk memaksa masuk ke stadion.
Berbagai fasilitas stadion sempat dirusak oleh oknum Bonek, sehingga Polisi kewalahan dan mengizinkan mereka masuk.
Baca Juga: Diogo Campos 2 Kali Assist, Persebaya Ungguli PSIS di Babak Pertama
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan jika ketua panpel sebelumnya yaitu, Ferdinand Hindiarto akhirnya memilih mundur.
Yoyok merasa sangat menyangkan keputusan Ferdinand yang memilih mundur dari ketua Panpel PSIS Semarang.
"Akibat tuduhan tersebut dan tuduhan-tuduhan lain yang berdampak pada tercemarnya nama baik direktur bisnis PT. Mahesa Jenar yang membawahi panpel PSIS, yang dicantumkan namanya menjadi ketua Panpel, Ferdinand Hindiarto, kemudian mengajukan pengunduran diri per 22 September 2019," kata Yoyok.
"Saya sebagai CEO menghormati keputusan beliau walaupun cukup disesalkan."
"Beliau sudah banyak berjasa untuk PSIS Semarang, untuk selanjutnya saya tunjuk mas Danur Risprianto sebagai ketua panpel sementara," ujar Yoyok.
Dia pun meminta kepada semua pihak dewasa mengambil sikap dan tidak saling menyalahkan.
"Sudah tidak usah mencari kambing hitam untuk disalahkan," ucap Yoyok.
"Pada 20 September merupakan musibah semua, tim kalah telak, nama baik rusak, dan malu. Sudah cukup sampai di sini saja."
"Ayo sekarang sama-sama fokus pada pertandingan selanjutnya, demi untuk mengejar poin-poin yang hilang di kandang," kata Yoyok.
Baca Juga: Pelatih China Tak Ada Pujian untuk Satupun Pemain Timnas U-16 Indonesia
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | psis.co.id |
Komentar