Sang tandem menilai kekalahan kali ini salah satunya disebabkan oleh faktor telat panas.
Baca Juga: Bos Ducati Curhat Pembalapnya Hengkang ke Honda karena Gila Uang
"Benar kata Meli (Melati), gim pertama kami telat banget startnya. Harusnya hal ini nggak boleh terjadi karena start awal itu penting," tutur Praveen.
Kekalahan dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong kali ini menjadi edisi keenam untuk Praveen/Melati.
Sejauh ini Praveen/Melati masih belum bisa menemukan formula yang tepat guna mengatasi pemain nomor satu dunia tersebut.
"Mereka pasangan nomor satu yang sudah banyak gelar juaranya. Mereka juga klop dan ulet di lapangan," kata Praveen.
"Zheng juga punya serangan yang bagus. Kami berdua harus mengasah lagi skill masing-masing untuk bisa lebih baik," ujar Praveen lagi.
Sementara itu, Melati mengatakan bahwa selepas kekalahan ini, masih banyak yang perlu ditingkatkan agar dia dan Praveen bisa meraih hasil yang lebih baik pada turnamen selanjutnya.
“Semuanya harus ditingkatkan. Dari individunya juga harus lebih baik,” ucap Melati.
Baca Juga: Korea Open 2019 - Barisan Juara Bertahan Hanya Sisakan Chou Tien Chen
Skuad tepok bulu Indonesia kini hanya menyisakan dua wakil yang terdiri dari satu pasangan ganda putra dan satu pasangan ganda campuran.
Dari nomor ganda putra, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan melawan unggulan ketiga asal China, Li Junhui/Liu Yuchen.
Adapun Rinov Rivaldy/Pitha Mentari Haningtyas akan berjumpa dengan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Terattanachai, pada nomor ganda campuran.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar