"Namun, kerja sama ini tidak berjalan mulus. Dengan pengalaman ini, saya tak akan lagi menjalin komitmen dengan pembalap Yamaha," ucap Beirer menegaskan.
Gagalnya Johann Zarco mengoptimalkan kecepatan motor KTM ditengarai oleh perbedaan konsep konfigurasi mesin dengan Yamaha.
KTM memakai konsep mesin V4, sedangkan mesin Yamaha disebut "lebih ramah" kepada penggunanya lantaran menggunakan konsep mesin in-line 4 alias empat silinder segaris.
Baca Juga: Usai Juarai Korea Open 2019, Ini Target Fajar/Rian Berikutnya
Dengan adanya perbedaan mesin ini, Zarco pun butuh lebih banyak waktu untuk bisa beradaptasi dan mengoptimalkan kinerja motor RC16.
"Semuanya yang ada di dalam paddock kini telah belajar bahwa ada dua jenis mesin yang berbeda, ada motor yang mudah dikendalikan dan ada juga yang memerlukan usaha ekstra," ucap Beirer.
"Dua konsep mesin itu sama-sama ingin meraih kemenangan," kata dia lagi.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Thailand 2019 - Saatnya Marquez Kunci Gelar Juara Dunia
Sejauh ini, sudah ada lima pembalap yang tercatat pernah dan masih memperkuat KTM, baik untuk tim pabrikan maupun satelit, sejak melakukan debut di kelas MotoGP pada musim 2017.
Kelima pembalap itu adalah Bradley Smith, Pol Espargaro, Johann Zarco, Hafizh Syahrin, dan Miguel Oliveira.
Empat pembalap pertama merupakan mantan rider Yamaha, sedangkan Miguel Oliveira adalah pembalap yang direkrut KTM dari kelas Moto2.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar