Tuntutan pemecatan pun sudah mengemuka luas di media.
Nama Andriy Shevchenko, Massimiliano Allegri, hingga pelatih yang digantikan Giampaolo, Gennaro Gattuso, muncul lagi di bursa kandidat.
Namun, Paolo Maldini masih menyematkan kepercayaan buat eks pembesut Sampdoria tersebut.
"Saya ulangi apa yang saya katakan Minggu lalu. Kami yang memilih pelatih. Kami akan selalu membelanya," kata Maldini, dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.
"Kami memiliki tim yang masih muda, kami tahu telah mengambil risiko akan hal ini. Tentu saja 4 kekalahan dalam 6 partai sudah terlalu banyak, tapi kualitas pemainan tim juga tak memuaskan," ujar eks kapten Milan dan timnas Italia tersebut.
AC Milan coach Marco Giampaolo has lost four of his opening six Serie A matches since replacing Gennaro Gattuso in the summer.
The 16th-placed club are one point above the relegation zone, and already 12 points adrift of rivals Inter.#ACMilan pic.twitter.com/GrjS2DnY3n
— The Sack Race (@thesackrace) September 29, 2019
Karena alasan itulah Maldini masih berharap Giampaolo memperbaiki segala kekurangan di tengah waktu yang mepet untuk Milan agar segera bangkit.
Sang legenda ogah menjadikan Giampaolo sebagai kambing hitam.
"Tanggung jawab atas situasi ini harus dibagi. Ini kesalahan pemain, klub, pelatih, semua orang. Banyak pemain muda di tim ini, mereka tak bisa menanggung beban perbandingan dengan tim Milan yang berjaya di masa lalu," ujar Maldini.
Baca Juga: Setelah 5 Dekade, Inter Milan Catat Start Paling Hebat di Liga Italia
Baca Juga: Rekor 50 Kemenangan Stefano Cugurra di Liga 1, antara Bali United dan Persija
Ujung-ujungnya, Maldini berharap satu partai ke depan bisa menjadi momen kebangkitan bagi Rossoneri.
Momen tersebut tersaji ketika Milan menghadapi Genoa, Sabtu (5/10/2019).
"Saat ini mungin kami seperti tak ada jalan keluar, tetapi itu bisa ditemukan melalui kerja keras. Kami tahu bahkan situasi segelap apapun bisa berubah dalam sedetik," katanya lagi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Gazzetta.it |
Komentar