"Kami perlu memikirkan mengenai masa depan, tidak hanya soal besok ataupun lusa," ujar Rossi dikutip Bolasport.com dari CorsediMoto.
"Dengan pengalaman yang saya miliki, akan lebih berguna bagi saya untuk pengembangan motor baru. Terlebih masih perlu waktu bagi komponen baru yang kami jajal untuk berkembang," katanya menambahkan.
Adapun pabrikan asal Jepang tersebut memang sedang asyik membongkar pasang komponen YZR-M1 untuk mengembangkan motor yang semakin kompetitif.
Terakhir, Yamaha menjajal swingarm karbon dan knalpot ganda yang diklaim menjadi solusi atas masalah daya cengkeram ban belakang yang selama ini dikeluhkan oleh para pembalapnya.
"Akan sangat menarik untuk melihat hal baru yang dibuat Yamaha. Walaupun Anda harus bekerja keras untuk mengembangkannya," lanjut pengoleksi 9 gelar juara dunia tersebut.
Baca Juga: Sosok yang Bawa Liverpool ke Indonesia Serahkan Dokumen Caketum PSSI
Wajar jika Rossi berpikiran demikian. Pasalnya, dengan raihan poinnya yang baru mencapai 137, peluang dirinya untuk menjadi juara dunia musim ini telah tertutup.
Target paling realistis bagi Rossi saat ini hanyalah mengakhiri musim di peringkat 3. Itupun jika The Doctor mampu memenangi persaingan dengan Alex Rins (Suzuki Ecstar), Danilo Petrucci (Mission Winnow Ducati), maupun Vinales.
Sementara itu posisi Rossi pun diancam oleh pembalap rookie Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo yang hanya satu setrip di bawah The Doctor dengan terpaut 14 poin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar