Diharapkan klub-klub Eropa bisa mengembangkan profit untuk tim-tim di Indonesia.
"Kita tahu perbedaan sepak bola Indonesia dengan Eropa sangat jauh," ucap Arif Wicaksono.
"Nah supaya kami bisa mencapai level seperti mereka, kami minta asistensi dan supervisi dari klub-klub Eropa."
"Contohnya seperti Ajax Amsterdam dengan Persija Jakarta, atau Arema FC dengan Lyon," tuturnya menjelaskan.
Baca Juga: Legenda Borussia Dortmund Terang-terangan Kagumi Bali United
Klub-klub Eropa terlebih dahulu datang ke federasi untuk menjadi asistensi tim di Indonesia.
Nantinya federasi yang alokasikan karena setiap klub Indonesia harus mengirim dua orang penting, yakni direktur teknik dan general manajer.
"Jadi direktur teknik itu untuk memperbaiki insfraktruktur permainan sepak bola dari usia muda sampai ke senior. Itu dilakukan agar permainannya sama dan menghasilkan pemain yang segalanya," ucap Arif Wicaksono.
Baca Juga: Sosok yang Bawa Liverpool ke Indonesia Serahkan Dokumen Caketum PSSI
"Lalu general manajer. Sekarang kan sepak bola lebih dari sekedar sepak bola saja. Orang-orang itu harus berpikir modern bagaimana cara menangani sponsor, media, dan sebagainya."
"Pengalaman pihak klub Indonesia di Eropa bisa diaplikasikan ke timnya, pasti akan jadi lebih berkembang."
"Dengan adanya asistensi itu nilai jual sponsor akan meningkat. Lalu juga akan memperbaiki nilai atau kriteria di bidang finansial juga dari FIFA club lisensi tersebut," tutup Arif Wicaksono.
Arif Wicaksono dan Dony Setiabudi yang menamakan dirinya menjadi ABDI sudah mengembalikan formulir bakal calon Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
Selain mereka berdua, sudah ada beberapa kandidat yang juga meramaikan dalam Kongres pemilihan PSSI pada 2 November 2019.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar