Pembalap yang biasa dipanggil Dovi ini justru meyakini timnya mengalami perkembangan, walaupun tidak signifikan.
"Saya cukup yakin jika kami sedikit lebih baik dibandingkan musim kemarin," ujar Dovizioso optimistis.
"Namun, tak dapat dimungkiri bahwa beberapa pesaing kami bekerja dengan sangat keras. Belum lagi kami harus menyesuaikan diri dengan ban dan aspal baru," katanya melanjutkan.
Pernyataan Dovizioso bisa dibilang kontradiktif. Pasalnya, jika menilik jumlah kemenangan yang ditorehkan tim Ducati musim ini, kualitas tim Italia tersebut memang menurun.
Hingga bergulirnya MotoGP Aragon, Dovizioso dan Petrucci baru bisa tiga kali membukukan poin maksimal.
Padahal, dengan kombinasi Dovizioso-Lorenzo yang diusung Ducati musim lalu, mereka mampu menggondol 7 kemenangan hingga akhir tahun.
Baca Juga: Tampil di Piala Dunia Antarklub, Liverpool Cicip Stadion Piala Dunia 2022
Meski demikian, Dovi menilai ada satu hal yang tidak berubah pada musim ini, yakni performa sang juara bertahan Marc Marquez.
"Sulit untuk memahami Marc, karena dia selalu berada di depan dan membuat perbedaan," ujar Dovizioso.
"Dia selalu berjuang untuk meraih kemenangan di setiap race. Padahal, itu adalah hal yang sangat sulit," tuturnya menambahkan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar