Beruntung, pebulu tangkis yang kini berusia 35 tahun tersebut berhasil meredam permainan cepat Koh pada gim kedua dan ketiga.
"Di gim pertama saya juga masih harus penyesuaian dengan kondisi lapangan. Tapi saya mencoba untuk mengambil inisiatif di gim kedua dan ketiga,” imbuhnya
Lebih lanjut Sony mengatakan bila dirinya mampu mengambil keputusan yang tepat saat menghadapi Koh di gim penentu dengan bermain sedikit lebih agresif.
“Jangan pernah beranggapan kalau melawan pemain muda, kita bisa menang mudah," ucap Sony menambahkan.
"Kalau tadi di gim ketiga saya tidak bisa ambil keputusan mungkin saya bisa kalah. Makanya tadi saya coba untuk bermain sedikit lebih agresif."
“Jika saya hanya mengandalkan pengalaman, mungkin akan ketinggalan. Jadi dengan kondisi saya sekarang, saya harus bisa memadukan pengalaman dengan teknik dan power yang bagus juga."
Baca Juga: Komentar CEO Bali United Terkait Isu Penundaan Laga Lawan PSIS
Di babak kedua Indonesia Masters 2019 Super 100, Sony akan berhadapan dengan juniornya, yakni Muhammad Febriansyah asal Indonesia.
“Pastinya saya harus lebih antisipasi lagi. Soalnya pemain muda kan biasanya cepat dan pukulannya kencang. Jadi gimana caranya saya harus bisa meredam permainan lawan," kata Sony mengutarakan strateginya.
"Saya tidak ada masalah soal stamina. Mudah-mudahan setelah saya berhasil melewati babak pertama ini permainan selanjutnya bisa lebih keluar lagi dan bisa lebih enjoy," kata Sony memungkasi pernyataannya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar