BOLASPORT.COM - Dua pemain Bhayangkara FC U-20, Robby JP dan Raja Haekal telah usai menjalani proses operasi untuk repair ligamen ACL pada cedera lutut mereka.
Kedua pemain Bhayangkara FC U-20 ini menjalani operasi pada hari yang sama di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (3/10/2019) pagi hari.
Cedera ini mereka dapatkan saat pertandingan membela Bhayangkara FC U20 pada Elite Pro Academy Liga 1 U-20.
Untuk Roby, cedera dialami saat Bhayangkara FC bersua Persija U-20.
Sedangkan cedera Raja terjadi pada saat latihan dan sang pemain merasakan nyeri di lutut terus menerus.
Cedera ligamen ACL ini kerap terjadi pada atlet, terutama pesepak bola.
Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Festival Sepak Bola Dunia U-12 2020
Baca Juga: Dua Tim U-12 Terbaik Indonesia Bakal Tampil pada DNC 2019 di Barcelona
Cedera ini pada era lalu mengakibatkan atlet pensiun dini dari kariernya karena sudah tidak bisa maksimal dalam performa.
Namun kini, kemajuan ilmu bedah orthopaedi sub sport yang berkombinasi dengan ilmu sports rehabilition, masalah ini menjadi ada solusi bagus.
Pasca-operasi, si atlet akan menjalani rehabilitasi pemulihan selama enam bulan dan setelah itu bakal bisa return to sports.
Pengalaman cedera serupa juga pernah mendera pilar tim senior Bhayangkara FC, TM Ichsan.
Dengan penanganan benar, Ichsan kembali pulih dan menjadi andalan timnya sampai kini.
Baca Juga: Semifinal Liga Champions Asia 2019, Anak Asuh Fabio Cannavaro Tumbang
Baca Juga: Kejutan Terjadi di Liga Timor Timur 2019, Juaranya Klub Promosi
”Jangan anggap remeh kejadian cedera pada lutut atlet,” ujar dr Alfan Nur Ashar, dokter Bhayangkara FC yang dikutip BolaSport.com dari situs resmi klub.
”Kejadian cedera kapanpun bisa terjadi, baik karena contact atau non-body contact, jaringan soft tissue yang lemah, gerakan yang salah, serta disebabkan lapangan yang tidak layak,” ucapnya.
Sebagai tim medis, dr Alfan mengatakan, mereka harus jeli melihat kelainan seperti ini pada atlet, apalagi bagi yang berusia muda.
Sebab, gejala yang timbul sering mengkaburkan pemeriksaan.
Dengan pengamatan saat pola kejadian dan gejala yang ada, maka bisa segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan seksama baik itu pemeriksaan fisik maupun penunjang.
”Alhamdulillah, antisipasi ini kami lakukan dan atlet segera mendapatkan pantauan dari dokter orthopedi yang konsen terhadap sports injury,” kata dr Alfan.
”Saran kami untuk atlet, mohon diikutkan asuransi terhadap kecelakaan kerja (olahraga) agar biaya tidak menjadi kendala saat kejadian cedera yang tidak diharapkan terjadi.”
Baca Juga: VIDEO – Gol Yanto Basna yang Selamatkan Timnya di Liga Thailand 2019
Baca Juga: Termasuk Indonesia, Klub Malaysia Ini Sumbang 6 Pemain ke Tiga Negara
Baca Juga: Musim 2020, Klub Liga Malaysia Terancam Kekurangan Uang Operasional
View this post on Instagram
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | bhayangkara-footballclub.com |
Komentar