BOLASPORT.COM - Gelandang Persib Bandung, Omid Nazari, menceritakan kesannya setelah berkarier di Liga 1 2019.
Omid Nazari didatangkan Persib Bandung pada bursa transfer paruh musim 2019 lalu.
Ia diproyeksikan untuk mengisi slot pemain Asia yang ditinggalkan oleh Arthur Gevorkyan yang didepak oleh Persib.
Omid didatangkan bersamaan dengan dua pemain asing lain, yakni Kevin van Kippersluis dan Nick Kuipers.
Bukan hal yang sulit bagi Omid untuk menerima pinangan Persib saat itu.
Baca Juga: Terpaut 5 Poin dari Juru Kunci, Persib Bandung Dekati Zona Degradasi
Pemain keturunan Swedia-Filipina itu mengaku sudah banyak mengenal sepak bola Asia Tenggara dan sudah tahu nama Persib, sebagai salah satu klub besar di Indonesia.
Oleh karena itu, saat pelatih Persib, Robert Rene Alberts, menawarinya bergabung, Nazari langsung mengiyakan tawaran tersebut.
"Mengenai Persib, saya sudah bermain di Asia selama hampir empat tahun," kata Omid dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
"Saya bermain di Filipina dan pernah main sebentar di Malaysia. Semua tahu soal Persib dan tahu bagaimana besarnya klub ini," ucap Omid melanjutkan.
Baca Juga: Libur Empat Hari, Ini Warning untuk Para Pemain Persib Bandung
Selama kurang lebih dua bulan tinggal di Bandung, pemain berusia 28 tahun itu mengaku langsung betah dan kerasan.
Bahkan, ia juga sudah mendapatkan tempat di hati suporter Persib Bandung, Bobotoh.
Omid bisa dibilang cepat beradaptasi dengan karakter permainan Persib dan kultur permainan di sepak bola Indonesia.
Sebagai bukti, Omid saat ini selalu mendapatkan tempat utama di skuad Maung Bandung.
Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Tak Ingin Masalah Politik Jadi Alasan Laga Ditunda
Pernah bermain di klub ASEAN lain, Omid mengatakan tidak banyak perbedaan yang terlihat dari kultur sepak bola di negara-negara Asia Tenggara.
Namun, menurut ia, atmosfer sepak bola Indonesia lebih menonjol dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
"Tentu ada perbedaan yang terlihat, terutama soal atmosfernya yang luar biasa," ucap Omid Nazari.
"Soal permainan juga, saya rasa memang ada kemiripan antara klub Asia Tenggara, tetapu tentu tetap saja ada perbedaannya," kata mantan pemain Malmo FF itu.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar