"Dua seri tersebut sangat bermanfaat untuk menghadapi babak final di Ternadi Park. Tingkat keekstrimannya hampir sama," kata Mukhbib.
"Letak perbedaannya hanya di cuaca dan kondisi tanah. Cuaca di Eropa lebih dingin, sementara di Ternadi Park cukup panas. Ternadi Park juga tanahnya licin saat hujan, jadi harus diantisipasi," tuturnya melanjutkan.
Rekan setimnya, Abdul Hakim, punya optimisme yang sama.
"Pengalaman di IXS Downhill Cup membawa pengalaman bagi bahwa segala sesuatu itu mungkin untuk dilalui. Hal itu jadi bekal utama untuk bertanding di Kudus nanti," ucap dia.
Mario CSP, perwakilan 76Rider, berharap Indonesian Downhill 2019 bisa membantu meningkatkan kemampuan para downhiller sehingga bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di level dunia.
"Seluruh kompetisi level internasional, baik dari sisi peserta maupun pemilihan sirkuit, terutama di seri final di Ternadi Park, Kudus nanti,” ujar Mario.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | 76 Indonesian Downhill |
Komentar