Artinya, rasio yang dibukukan Giampaolo sebagai rapor penutup di Milan ialah meraih 42,8 persen kemenangan. Hampir separuhnya.
Kalau menghitung rataan angka, Giampaolo mengantongi rasio 1,28 poin per pertandingan.
Kendati memetik tripoin atas Genoa pada laga terakhirnya, nasib Giampaolo tak tertolong.
Ketidakmampuan membawa AC Milan tampil konsisten dan main gereget membuat sang arsitek kehilangan pekerjaan lebih dini.
Giampaolo merupakan pengangguran paling cepat kedua musim ini di Serie A setelah Eusebio Di Francesco, yang didepak Sampdoria sehari lebih awal.
OFFICIAL: Marco Giampaolo has been sacked by Milan ❌
The Rossoneri are 13th in Serie A having lost four of their opening seven league fixtures. pic.twitter.com/pIA01u2xB7
— FGFootball (@football_fg) October 8, 2019
Hal unik adalah rapor Giampaolo ketika meninggalkan AC Milan justru lebih baik daripada catatan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United.
Seperti halnya Milan, Man United sedang bergelut dalam posisi semenjana pada start Liga Inggris musim ini.
Setan Merah asuhan Solskjaer menempati peringkat ke-12 hingga pekan kedelapan.
Seperti halnya Giampaolo, Solskjaer juga cuma berhasil mempersembahkan 9 angka.
Namun, jumlah poin tersebut dijaring Solskjaer dalam 8 partai atau satu laga lebih banyak dari Milan-nya Giampaolo.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | soccerway.com, Premierleague.com |
Komentar