Langkah pertama UEFA melibatkan pemain yang mengalami pelecehan yang memberi tahu kapten mereka, yang kemudian akan berbicara dengan wasit, yang akan menghentikan pertandingan sementara dan memperingati penonton.
Baca Juga: Sosok Lionel Messi Ternyata Menjadi Inspirasi bagi Marc Marquez
Laporan kedua yang diterima wasit akan membuat tim yang melanggar akan dikeluarkan dari pertandingan, dan peringatan selanjutnya yaitu permainan akan dihentikan.
Langkah ketiga adalah keputusan yang diambil oleh wasit, dengan berkonsultasi dengan ofisial tim dan pemain, mengenai apakah pertandingan harus ditinggalkan.
Namun penyeran Chelsea, Tammy Abraham, merasa peraturan tersebut mungkin tak bisa sepenuhnya berjalan dan mengatakan The Three Lions bisa saja melanggar protokol jika tidak berjalan dengan baik.
Baca Juga: Kandang Manchester United Tak Penuhi Standar FIFA untuk Piala Dunia
"Harry Kane bahkan berkata jika itu terjadi dan kami tak senang, jika pemain yang mendapat serangan tak senang, kami akan meninggalkan lapangan bersama," ujar Abraham, dilansir Bolasport dari Sky News.
"Ini tentang tim. Tak hanya merujuk pada satu orang, kami adalah satu kesatuan. Jika itu terjadi kepada satu dari kami, artinya itu terjadi pada kami semua."
"Kane berbicara soal tak mengikuti prosedur tiga langkah tersebut, jika kami sepakat untuk menghentikan laga, tak peduli berapa skornya, jika kami tak suka dengan perlakuan itu, kami sebagai tim akan memutuskan untuk tetap atau keluar dari lapangan."
Striker Chelsea tersebut mengalami serangan rasisme ketika ia gagal mengeksekusi penalti melawan Liverpool, dan mengatakan, "Ini terjadi karena orang-orang memberikan kelonggaran,".
"Satu kali, dua kali, tiga kali - itu memberi orang-orang alasan konyol untuk bisa melakukan tindakan rasis, "tambahnya.
"Seperti yang kami katakan, jika itu terjadi dan ada peringatan di stadion lalu hal yang sama terjadi lagi, kami harus menentukan sebagai tim dan bersama staf pelatih," ujar Abraham menutup.
Baca Juga: 2 Kualitas Utama Van Dijk yang Buat Top Scorer Liga Inggris Frustrasi
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | Sky News |
Komentar