Posisi Dovizioso terbilang aman karena dirinya terpaut 48 poin dari Alex Rins (Suzuki Ecstar) yang menghuni posisi ke-3 dengan 4 seri tersisa.
Walaupun hampir dipastikan finis sebagai runner-up pada akhir musim, namun pembalap Italia yang akrab disapa Dovi ini tidak menampik jika ada beberapa nama pembalap yang masih diwaspadainya.
"Yang pertama adalah Maverick (Vinales). Saya pikir dia sangat berbahaya," ujar Dovizioso, dikutip Bolasport.com dari Tuttomotoriweb.com.
"Apalagi, setelah ini kami akan bertanding di sirkuit-sirkuit yang tidak terlalu bagus untuk motor kami."
"Kami harus meraih poin maksimal di Jepang, mengingat kami punya peluang untuk tampil bagus di sana," tutur pembalap yang telah meraih posisi runner-up dalam dua musim terakhir.
Namun, Vinales ternyata bukan satu-satunya rider yang diwaspadai oleh pembalap yang berusia 33 tahun tersebut.
"Ada juga Alex Rins. Kami harus meraup poin sebanyak-banyaknya dan mulai bekerja untuk musim depan," kata Dovi.
How did @AndreaDovizioso arrive to the World Championship? ????
Ducati Team rider explains his progression to become a professional rider ???? pic.twitter.com/KRxEfUNEgQ
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) October 3, 2019
Terlepas dari kegagalannya menyaingi Marc Marquez pada musim ini, Andrea Dovizioso mengaku puas dengan perkembangan yang diraih Ducati dengan motor Desmosedici.
"Kami sudah mencapai level yang tertinggi dalam dua musim terakhir. Motor kami juga cepat, meski tetap belum cukup untuk mengimbangi Marc yang terlampau kuat," ujar Dovizioso.
"Bukan hal yang mudah untuk mencari solusi, mengingat kami telah berusaha semaksimal mungkin. Namun, kami tidak akan menyerah sampai akhir."
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar