"Pencapaian di ajang ini menurut saya luar biasa, terutama perjuangan pada kategori beregu, anak-anak cetak sejarah. Ke depannya, kami harapkan usaha mereka harus ekstra lagi, jangan berhenti sampai di sini," ucap Susy.
Argumen serupa juga disampaikan Susy terkait hasil yang diraih Leo/Daniel.
Di mata peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu, kemenangan Leo/Daniel pada kategori perorangan Kejuaraan Dunia 2019 merupakan buah dari proses pembinaan yang sudah dilakukan beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Menangi Laga Debut di Kelas Berat, Usyk Siap Tantang 3 Petinju Elite
"Bibit bagus itu kan hasil proses, kami menyiapkan mereka sudah bertahun-tahun lalu, nah matangnya di tahun ini, bukan langsung jadi," tutur Susy.
"Untuk tahun depan pun sudah kami siapkan dari sekarang, sepertinya yang akan lebih menonjol itu pemain putrinya karena masih ada beberapa yang bisa ikut ajang ini tahun depan," ucap Susy Susanti lagi.
Usai gelaran WJC 2019, tim junior Indonesia langsung mengikuti dua turnamen secara beruntun di Magelang, Jawa Tengah.
Kedua turnamen itu adalah Superliga Junior 2019 dan Caffino Indonesia International Challenge 2019.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar