BOLASPORT.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengapresiasi pencapaian tim junior Indonesia yang berlaga pada Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Kazan, Rusia.
Hal ini tidak lepas dari kesuksesan skuad Indonesia yang untuk kali pertama mampu membawa pulang Piala Suhandinata ke Tanah Air.
Dari kategori perorangan, pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berhasil merengkuh Piala Eye Level.
Prestasi tersebut menjadi yang pertama sejak pasangan ganda putra junior Merah Putih "berpuasa" selama 27 tahun.
Sementara itu, bagi duet Leo/Daniel, kemenangan pada Kejuaraan Dunia Junior 2019 sekaligus "mengawinkan" gelar dengan titel Kejuaraan Asia Junir 2019 yang lebih dulu diraih pada akhir Juli lalu.
Indonesia sebetulnya mengirim tiga wakil ke final perorangan Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Namun, pasangan ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil dan duet ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi masih belum berhasil memenangi laga puncak.
"Awalnya kami berharap dapat tiga-tiganya (gelar perorangan), kan maunya jadi juara umum. Namun, sayang wakil ganda campuran mainnya kurang lepas," kata Susy Susanti, dilansir BolaSport.com dari Badmintonindonesia.org.
"Pada nomor ganda putri kami awalnya yakin karena di semifinal tampil bagus, pada gim kedua laga final juga bagus, tetapi pada akhir pertandingan masih belum bisa keluar dari tekanan," ucap Susy lagi.
Baca Juga: Debut di Hoki Es, Petr Cech Langsung Jadi Man of the Match
Secara khusus, Susy Susanti mengapresiasi permainan yang ditunjukkan pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang mampu membawa pulang gelar juara dari nomor ganda putra.
"Waktu partai terakhir, Leo/Daniel, saya ada feeling, wah mungkin Indonesia juaranya di partai pertama dan terakhir, jadi pembuka dan penutup," tutur dia.
Susy Susanti lantas memberikan sorotan terhadap performa Leo yang mampu tampil apik meskipun sebelumnya menelan kekalahan pada final ganda campuran.
Baca Juga: Andy Ruiz Jr Sebut Tak Akan Mudah Kalahkan Anthony Joshua Lagi
"Ternyata benar. Leo/Daniel luar biasa, Leo tidak terpengaruh hasil pada nomor ganda campuran, mereka yakin banget, dari awal sudah megang permainan," kata Susy.
"Biasanya kan baru masuk harus agak menyesuaikan dan belum siap, tetapi ini mereka siap banget, mereka pantas untuk jadi juara," ucap dia menambahkan.
Susy berharap keberhasilan Leo/Daniel pada final IKejuaraan Dunia 2019 menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pemain lain yang belum berhasil menjadi juara.
Baca Juga: Juarai Shanghai Masters 2019, Daniil Medvedev Ingin Teruskan Tren Positif
Susy Susanti juga mengatakan bahwa penampilan tim junior kali ini adalah buah dari proses persiapan yang matang.
"Pencapaian di ajang ini menurut saya luar biasa, terutama perjuangan pada kategori beregu, anak-anak cetak sejarah. Ke depannya, kami harapkan usaha mereka harus ekstra lagi, jangan berhenti sampai di sini," ucap Susy.
Argumen serupa juga disampaikan Susy terkait hasil yang diraih Leo/Daniel.
Di mata peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu, kemenangan Leo/Daniel pada kategori perorangan Kejuaraan Dunia 2019 merupakan buah dari proses pembinaan yang sudah dilakukan beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Menangi Laga Debut di Kelas Berat, Usyk Siap Tantang 3 Petinju Elite
"Bibit bagus itu kan hasil proses, kami menyiapkan mereka sudah bertahun-tahun lalu, nah matangnya di tahun ini, bukan langsung jadi," tutur Susy.
"Untuk tahun depan pun sudah kami siapkan dari sekarang, sepertinya yang akan lebih menonjol itu pemain putrinya karena masih ada beberapa yang bisa ikut ajang ini tahun depan," ucap Susy Susanti lagi.
Usai gelaran WJC 2019, tim junior Indonesia langsung mengikuti dua turnamen secara beruntun di Magelang, Jawa Tengah.
Kedua turnamen itu adalah Superliga Junior 2019 dan Caffino Indonesia International Challenge 2019.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar