Selain itu, faktor lain yang membuat Lorenzo belum mampu tampil kompetitif adalah kesulitan beradaptasi dengan motor RC213V.
Berbagai masalah yang sedang dialami Jorge Lorenzo, baik pada ranah teknis maupun non-teknis, turut mengundang Neil Hodgson memberikan komentarnya.
Baca Juga: Roger Federer Pastikan Bakal Tampil pada Olimpiade Tokyo 2020
Neil Hodgson pun berpendapat bahwa turunnya performa Lorenzo sejauh ini disebabkan karena dia menganggap motor M1 merupakan satu-satunya motor yang cocok bagi pembalap asal Spanyol tersebut.
Dari hal tersebut, dia menyarankan agar Jorge Lorenzo kembali ke tim lamanya yakni Yamaha agar bisa bersaing lagi di baris depan.
"Itulah yang ingin dilihat semua orang, karena jika dia kembali bersama Yamaha, dia akan sangat cepat pulih dan bisa bersaing untuk meraih gelar lagi," kata Neil Hodgson, dilansir BolaSport.com dari Daily Star.
Baca Juga: Valtteri Bottas Ajak Tim Mercedes Syukuri Pencapaian di F1 Musim Ini
Lebih jauh lagi, Honda dengan motor RC213V mempunyai mesin yang lebih agresif, sementara hal itu sangat berbanding terbalik dengan Yamaha yang mempunyai tenaga yang lebih lembut.
"Lorenzo membutuhkan setelan Yamaha di bawahnya dan sayangnya, Anda tidak dapat mengubah Honda menjadi Yamaha," tambahnya lagi.
"Honda memiliki mesin yang agresif sedangkan Yamaha jauh lebih ramah pengguna. Ini memberikan kekuatan untuknya dengan cara yang lebih lembut, lebih mudah dikelola," ucap Neil Hodgson mengakhiri.
Baca Juga: Formula E Akan Diselenggarakan Lima Tahun Berturut-turut di Jakarta
Sebelumnya, Jorge Lorenzo pernah tampil impresif dan menikmati kesuksesan besar bersama Yamaha di awal kariernya di kelas utama MotoGP.
Dia mengantongi gelar juara dunia sebanyak tiga kali yakni pada 2010, 2012 dan 2015 di mana ketiga gelar itu diraihnya bersama tim berlogo garpu tala itu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Daily Star |
Komentar