BOLASPORT.COM - Bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, mengaku bahwa opsi menjadikan Johann Zarco sebagai pembalap masa depan LCR tetap terbuka.
Nama mantan pembalap KTM, Johann Zarco tak henti mengundang sensasi.
Rider asal Prancis ini membuat keputusan yang mengejutkan pada bulan Agustus silam untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan KTM.
Zarco memastikan bahwa MotoGP 2019 adalah kali terakhir dirinya berseragam KTM.
Namun, takdir berkata lain. Kebersamaannya dengan KTM akhirnya harus diakhiri secara prematur setelah pabrikan asal Austria tersebut mendepaknya usai MotoGP San Marino.
KTM selanjutnya memilih untuk "mengangkat" pembalap penguji mereka, Mika Kallio untuk menggantikan posisi Zarco mulai seri balap ke-14 di Aragon. Sejak saat itu, Zarco pun menganggur.
Belakangan, pembalap asal Prancis tersebut dikaitkan dengan tim Yamaha.
Tim berlogo garpu tala tersebut bahkan dikabarkan telah mempersiapkan penawaran untuk menggunakan jasa Zarco sebagai pembalap penguji.
Baca Juga: Bos LCR Akui Ide Datangkan Johann Zarco Buat Tim Honda Terkejut
Tetapi, publik MotoGP sekali lagi dibuat terkejut dengan keputusan yang dibuat oleh tim LCR Honda pada Rabu (16/10/2019) lalu.
Tim satelit Honda tersebut telah menunjuk Zarco sebagai pembalap pengganti untuk Takaaki Nakagami yang akan menjalani operasi bahu.
Zarco pun dipastikan akan kembali mengaspal dengan seragam LCR Honda Idemitsu pada tiga seri balap terakhir MotoGP 2019, mulai dari MotoGP Australia.
Kabar tersebut sekaligus sedikit meruntuhkan spekulasi yang menyebutkan bahwa Zarco akan kembali berseragam Yamaha.
Kini, masa depan Zarco pun diprediksi tidak akan jauh dari tim Honda.
Potensi Zarco disadari betul oleh bos LCR, Lucio Cecchinello.
"Jelas sekali dia adalah pembalap yang sangat kompetitif," ujar Cecchinello dikutip Bolasport.com dari Motorsport.com.
"Dirinya sudah meraih dua gelar juara dunia di kelas Moto2, dan menunjukkan kualitasnya di kelas MotoGP pada musim 2017 dan 2018," ucapnya.
Cecchinello pun tak menutup peluang untuk mempermanenkan pembalap berusia 29 tahun tersebut di masa depan.
"Saya akui kami sedang mencari pembalap karena bursa transfer untuk musim 2021 akan dibuka pada tahun depan,"" tutur Cecchinello lagi.
"Zarco bisa menjadi pilihan bagi kami jika Cal (Crutchlow) memutuskan untuk pensiun. Juga jika kami tak mencapai kesepakatan dengan Cal," tandasnya.
Baca Juga: Motivasi Quartararo adalah Membawa Yamaha Tampil Baik di Semua Trek
Nama Zarco mulai dikenal saat berhasil meraih dua gelar juara dunia di kelas Moto2 pada musim 2015 dan 2016.
Performa impresif pembalap berusia 29 tahun ini kemudian menarik Yamaha untuk mengajaknya naik kelas ke MotoGP dengan tim satelit mereka pada musim 2017.
Zarco langsung menggebrak pada musim perdananya di kelas utama. Dia mengakhiri musim di posisi enam dan menyabet gelar Rookie of The Year.
Namun, setelah melalui dua musim yang bagus dengan Yamaha, penampilan Zarco lantas melorot saat hijrah ke KTM pada awal musim ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | motorsport.com |
Komentar