Topik ini kemudian menjadi pembahasan pasca-laga, salah satunya beberapa pundit di BeinSport.
Dua cuplikan gambar tayangan ulang dibandingkan untuk mengetahui momen yang tepat saat Quincy Promes dinilai offside.
Kedua gambar diambil dengan jarak sepersekian detik, yang menunjukkan perbedaan yang tipis saat pemain berada dalam posisi offside maupun onside.
"Saya rasa sangat sulit untuk mendapatkan hasil yang akurat saat Anda harus berurusan dengan jarak milimeter, sepersekian detik dan inchi," kata Tim Sherwood yang berada di Bein.
Baca Juga: Belum Ada Kepastian Venue Laga Timnas U-23 Indonesia Kontra Iran
"Saya tak berpikir teknologi di luar sana yang memutuskannya. Dan jika ya (VAR memutuskan) orang yang melakukannya, maka wasit tidak memenuhi kualifikasi tersebut. Arsitek yang melakukannya!," tambahnya.
VAR shafted Ajax by using the wrong image and wrongly disallowing their goal vs Chelsea pic.twitter.com/HTDyFVyF3R
— M•A•J (@Ultra_Suristic) October 24, 2019
Sementara, Marcel Desailly yang juga perwakilan FIFA menyatakan akan membawa rekaman video tersebut untuk diakukan investigasi oleh FIFA mengenai keputusan wasit yang menganulir gol Quincy Promes tersebut.
"Mereka menggunakan teknologi pada cuplikan gerakan lambat. Mereka tidak meluangkan waktu untuk berenti dan melihat garis dan jarak bola dari kaki pemain saat melepaskan bola," kata Desailly.
"Saya perwakilan FIFA dan akan menunjukkan kepada mereka karena hal ini adalah sebuah isu. Untuk berusaha mencapai akurasi, anda memerlukan dua menit ekstra dalam laga itu," tambahnya.
Kemenangan 1-0 atas Ajax membawa Chelsea menyamaim poin Ajax dengan nilai 6.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BEIN Sports |
Komentar