"Panitia tidak memberikan respek yang sama pada saya seperti yang ia berikan pada rekan setim saya yang juga melanggar peraturan ketika ia diminta mengganti celana dan memberikannya kesempatan untuk ganti. Saya bahkan tidak berikan kesempatan untuk menjelaskan pada mereka karena mereka tidak mampu memparkan apa sebenarnya kesalahan saya," kecam Noor.
Sang pelatih, Jeffery Flowers, juga tak bisa berbuat banyak ketika panitia menghampirinya.
"Ketika tim kami maju ke garis start, panitia bertanya mengenai adakah lembaran tertulis mengenai pengecualian adanya pelanggaran soal seragam," terang Flowers pada Yahoo.
"Saya tidak dapat yang seperti itu dan panitia mengatakan saya bisa saja menggantinya dengan pelari lain, memintanya melepas hijab, atau membiarkannya berlari tetapi tetap didiskualifikasi ketika sampai finish. Saya memutuskan membiarkannya lari."
Juru bicara OHSAA lewat laman DailyMail menjelaskan perlombaan tersebut diperbolehkan bagi mereka yang memakai hijab.
Baca Juga: Tiga Suporter Berhijab Asli dari Thailand Ikut Ramaikan SUGBK
Noor sendiri memakai hijab khusus pelari yang dirancang oleh apparel ternama, Nike.
Brand olahraga asal AS itu untuk mendukung para atlet berhijab mulai 2017 ketika meluncurkan Nike Pro Hijab.
Atlet dunia, Zenia Nassar yang merupakan petinju asal Jerman, merupakan salah satu brand ambassador produk tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | dailymail.co.uk, Yahoo Lifestyle, facebook.com/NoorAlexandriaAbukaram/, facebook.com/Zobaidaf |
Komentar