"Perlu saya garis bawahi, siapa yang memberikan mereka beban. Saya secara khusus tidak pernah menargetkan harus juara ini dan itu, dari binpres juga enggak ada statement langsung. Di media-media pun saya rasa tidak ada yang memberitakan kalau Greysia/Apriyani harus juara. Siapa yang membebankan? Ya diri mereka sendiri. Itu yang membuat mereka beban," ucap Eng Hian.
"Menurut saya kehidupan social media mereka sudah tidak sehat. Jadi setelah ini mereka akan saya minta off semua social media. Tidak ada membaca informasi dari social media. Kalau mau baca berita, dari media yang sebenarnya. Untuk Apriyani terutama, saya nilai belum siap."
Grafik penampilan Greysia/Apriyani dinilai terus menurun akhir-akhir ini. Mereka mencapai semifinal pada Kejuaraan Dunia 2019 dan Chinese Taipei Open 2019.
Baca Juga: French Open 2019 - Praveen/Melati Siapkan Kemampuan Terbaik Lawan Wakil Thailand pada Perempat Final
Pada China Open 2019 mereka kalah pada babak perempat final. Pada Korea Open hingga French Open ini, Greysia/Apriyani terhenti pada babak kedua.
"Dari dua turnamen terakhir, Denmark Open dan French Open, mereka secara total tidak bisa dievaluasi dari segi teknis. Di Denmark mereka main tidak bisa lepas, main tidak pada kemampuan mereka. Di sini lebih parah lagi, terutama Apriyani, main seperti orang baru belajar," ucap Eng Hian
"Setelah ini saya akan berbicara dengan psikolog di PBSI, untuk memberikan masukan dan program buat mereka karena saya tidak ingin ini berkepanjangan," ujar Eng Hian.
Menurut Eng Hian, sejak Korea Open, Greysia/Apriyani tidak mengeluarkan kemampuan mereka yang sebenarnya.
"Sekarang kalau main mengikuti pola lawan, kan lawan yang enak. Main asal buang saja," ujar Eng Hian.
Baca Juga: French Open 2019 - Tersingkir Dini, Ahsan/Hendra Mengaku Tertekan
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar