Pada Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, PS TNI (nama awal Tira-Persikabo) hanya menjadi juru kunci dan beruntungnya tak ada sistem promosi-degradasi saat itu.
Lalu dua musim berikutnya mereka dua kali lolos dari degradasi lewat kemenangan dramatis pada pertandingan penentuan akhir musim Liga 1 2017 dan 2018.
"Saya pribadi pasti penasaran ingin segera menang. Tetapi kami tetap apresiasi apa yang sudah dicapai pemain sejauh ini," kata Rahmad Darmawan seusai laga melawan Arema.
"Kami belum keluar dari target, soal evaluasi dan sebagainya itu terpisah dari kita," ujar pelatih beralias RD itu menambahkan.
Hasil hasil imbang 1-1 kontra Arema yang memperpanjang rekor tak pernah menang dalam sembilan pertandingan beruntun disebut RD disebabkan banyak faktor.
Salah satunya karena absennya lima pemain utama yakni Loris Arnaud, Abduh Lestaluhu, Manahati Lestusen, Andy Setyo, hingga Rifad Marasabessy.
Tak hanya di laga kontra Arema, Tira-Persikabo juga kerap kehilangan pemain-pemain pentingnya lantaran agenda timnas Indonesia dan timnas U-23 Indonesia.
Namun RD menolak untuk menjadikan itu sebagai suatu alasan timnya kembali gagal meraih kemenangan.
"Hari ini (kemarin) kami kehilangan lima pemain. Di laga sebelumnya saat pemain (timnas Indonesia) kembali ke sini, mereka cedera atau kelelahan," tuturnya.
"Sebagai pelatih saya terus berusaha membangkitkan tim ini dengan cara memotivasi," tutur eks pelatih Persija Jakarta.
"Yang pasti, kami terus beruhaha untuk menjadi lebih baik. Alasan saya tadi bukan pembelaan, tapi ini memang situasi real yang kami hadapi," katanya lagi.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar