Dalam balapan keenamnya sejak pulih dari cedera tulang belakang, Jorge Lorenzo harus puas finis di posisi ke-16, atau yang paling belakang.
Situasi ini terbilang menarik. Sebab, Zarco kabarnya menjadi alat bagi Honda untuk memberikan tekanan kepada Lorenzo yang terus meraih hasil buruk.
Walau begitu, menurut pernyataan yang dikutip Bolasport.com dari Crash, Zarco enggan melihat pencapaiannya tersebut sebagai sebuah kesuksesan.
"Tidak. Anda sangat egois jika merasa puas dengan hal ini," ujar pembalap yang kini berusia 29 tahun tersebut.
"Tentu penting untuk bisa mengungguli Jorge. Namun jauh lebih penting untuk memangkas jarak dengan Marc."
"Buat saya, selisih 26 detik di akhir balapan sangat jauh. Mungkin saya baru puas jika bisa masuk posisi 10 besar dengan selisih kurang dari 16 detik," lanjutnya.
Unsurprisingly, @JohannZarco1 is keen to get going! ????
The Frenchman gets his first taste of the @lcr_team Honda as FP1 begins! ????#AustralianGP ???????? pic.twitter.com/mZvJK7VMnN
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) 24 Oktober 2019
Zarco lantas membandingkan penampilannya kemarin dengan ketika masih membalap di KTM bersama Pol Espargaro.
"Selama ini saya tidak pernah bertarung dengan Pol. Jadi, saya senang saat akhirnya bisa mengalaminya hari ini," tuturnya.
"Jadi, saya pikir situasi saat ini sudah lebih baik. Sekarang saya tahu bahwa saya bisa mengalahkannya."
"Tim ini juga kelihatan bahagia. Yang penting, saya bisa mengeluarkan potensi terbaik saya dan mendapatkan feeling yang bagus dengan motor ini," pungkas Zarco.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | crash.net |
Komentar