Rider berusia 32 tahun tersebut harus melanjutkan puasanya dalam empat seri beruntun dengan gagal membawa pulang poin dari Sirkuit Phillip Island.
Lorenzo bahkan harus kalah cepat dari pembalap asal Malaysia, Hafizh Syahrin (KTM Tech3), yang finis di depannya dengan selisih waktu 21 detik lebih.
Penampilan minor dari rider asal Spanyol tersebut turut mengundang spekulasi akan masa depannya bersama tim berlogo sayap tunggal itu, termasuk dari Lucio Cecchinello.
Manajer LCR Honda itu meyakini bahwa Jorge Lorenzo akan membuat keputusan soal masa depannya setelah melakoni uji coba pascamusim nanti.
Baca Juga: Membedah Kans Lewis Hamilton Jadi Juara F1 2019 di GP Amerika Serikat
#AustralianGP #Día3 ????2⃣
— Box_Repsol (@box_repsol) October 27, 2019
El ritmo de #JL99 ha vuelto a ser peor en Phillip Island que en Motegi condicionado, principalmente, por el frío y el viento. Esperemos que en Malasia vuelvan las sensaciones positivas y termine el año viendo la luz al final del túnel. ¡Ánimo Jorge! pic.twitter.com/2E5TGsq56b
Dalam uji coba yang sedianya akan dilangsungkan di Sirkuit Valencia dan Jerez pada bulan November nanti, Lorenzo akan mencoba prototipe RC213V 2020.
"Dia (Jorge Lorenzo) tidak suka dengan motor ini, dia akan menunggu bagaimana penampilannya saat mengendarai motor 2020," kata Cecchinello, dilansir BolaSport.com dari Marca.
Jorge Lorenzo bisa saja mengakhiri kiprahnya bersama Repsol Honda andai motor RC213V 2020 tidak memenuhi harapannya setelah melakukan uji coba tersebut.
"Saya pikir dia akan melanjutkan kiprahnya bareng Repsol Honda, tapi juga bisa berkata, 'Aku tak nyaman dengan motornya, aku akan berhenti balapan'," jelasnya.
"Inilah yang saya baca dari situasinya, saya tak bisa membayangkan dia mau lagi menjalani semusim penuh dengan selalu finis di belakang," ucap Cecchinello mengakhiri.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Marca |
Komentar