Alih-alih menunjukkan kapasitas mereka sebagai pemuncak klasemen tim hingga saat ini, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci tak mampu berbicara banyak.
Dovizioso hanya mampu mengakhiri race di posisi 7, sedangkan Petrucci bahkan harus undur diri sejak awal balapan lantaran mengalami crash.
Penampilan mereka pun mendapat kritikan pedas dari pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
"Ducati sedang mengalami krisis," semprot Pernat seperti dikutip Bolasport.com dari GPOne.
"Kemarin bukan harinya Dovizioso. Dia kehilangan 'kegilaannya' dan terlihat loyo untuk bertarung dengan Marquez," ujarnya menambahkan.
???????? #AustralianGP / Race.
Seventh place for @AndreaDovizioso in the Australian Grand Prix at Phillip Island. @Petrux9 crashes on the opening lap and is forced to retire.
???? Race report: https://t.co/f3kTViQSsA#ForzaDucati #DucatiTeam #MotoGP pic.twitter.com/57AznZnAsW
— Ducati (@DucatiMotor) October 27, 2019
Pernat juga mengomentari soal performa Petrucci yang seakan gagal mengatasi tekanan.
"Petrucci juga jatuh. Ingat, ini bukan untuk pertama kalinya dia jatuh di Australia," katanya mengingatkan.
"Tampaknya dia merasakan napas (Jack) Miller tepat di tengkuknya. Kini dia benar-benar sadar siapa yang menjadi rivalnya," tandas Pernat.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Malaysia 2019 - Dilarang Jatuh Saat Memimpin di Depan
Sebelumnya, Dovizioso memang sempat mengungkapkan bahwa Sirkuit Phillip Island memang tidak pernah menjadi sirkuit favoritnya.
Karakter sirkuit yang meliuk-liuk dengan banyak tikungan cepat dirasa tidak cocok dengan motor Desmosedici hanya tangguh di trek lurus.
Namun hasil positif yang dituai dua pembalap tim satelit Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, menjadi bukti bahwa karakteristik sirkuit tidak selalu menjadi satu-satunya faktor penentu hasil akhir balapan.
Bagaimanapun, Dovizioso dan Petrucci harus bangkit pada MotoGP Malaysia pekan ini jika ingin menjauhkan diri dari kejaran tim Repsol Honda.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne. com |
Komentar