"Sejumlah suporter turun ke lapangan. Melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran."
"Sejumlah fasilitas stadion milik pemerintah daerah ambyar. Ironis," ujarnya lagi.
Akmal berpendapat bahwa para suporter seharusnya bisa menjadi lebih dewasa saat memberikan dukungan kepada tim kesayangannya.
Kekecewaan seharusnya bisa ditumpahkan dengan cara-cara yang tidak merusak seperti contohnya mengosongkan stadion.
Ia meyakini bahwa cara tersebut jauh lebih efektif dibanding bertindak liar dengan melakukan perusakan fasilitas umum.
Baca Juga: Manajemen Persebaya Belum Bisa Menentukan Pengganti Wolfgang Pikal
"Siapapun, dimanapun, vandalisme tak dibenarkan. Kecewa boleh, tetapi melakukan pengrusakan fasilitas umum tindakan tidak dewasa," tutur mantan CEO Tangerang Wolves tersebut.
"Banyak cara melakukan protes. Meninggalkan dan mengosongkan tribune di tengah laga sejatinya sudah sebuah langkah yang elegan. Tetapi, rusuh dengan mengamuk dan merusak fasilitas stadion sangat disayangkan."
"Istilahnya, akibat nila setitik, rusak susu sebelanga. Hukuman berat siap menjerat," katanya menambahkan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | jakarta.tribunnews.com |
Komentar