Baca Juga: Pernah Terpuruk di Ducati, Rossi Bersyukur Bisa Balik ke Yamaha
Rider berusia 32 tahun tersebut harus melanjutkan puasa meraih poin dalam empat seri beruntun.
Lorenzo bahkan kalah cepat dari pembalap asal Malaysia, Hafizh Syahrin (KTM Tech3), yang finis di depannya dengan selisih waktu 21 detik lebih.
Penampilan minor Lorenzo itu mengundang sejumlah spekulasi terkait masa depannya bersama Honda, termasuk dari Lucio Cecchinello.
Baca Juga: Lewis Hamilton Sebut Max Verstappen Bak Magnet Tabrakan di Sirkuit
Manajer LCR Honda itu meyakini bahwa selepas meraih posisi paling buncit di Phillip Island, Australia, hubungan antara Jorge Lorenzo dan Repsol Honda kian renggang.
Menurut Cecchinello, hal itu wajar karena Repsol Honda sangat ingin Jorge Lorenzo mampu bangkit pada sisa balapan MotoGP 2019 ini dengan meraih hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
"Yang bisa saya katakan dengan jelas adalah bahwa ada kerenggangan hubungan antara Lorenzo dan timnya," kata Lucio Cecchinello, dilansir BolaSport.com dari PaddockGP
"Akan tetapi, hal itu normal ketika juara dunia lima kali hanya mampu menyelesaikan balapan di tempat terakhir, hasil ini sangat menyedihkan bagi dia, untuk citra Lorenzo," ucap pria asal Italia itu.
Baca Juga: CdM SEA Games: Kontingen Indonesia Tak Perlu Khawatir Soal Isu Polio
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Paddock GP |
Komentar