"Ya ..., em ..., saya mau, mungkin, Phillip Island tahun 2003 dengan motor Honda bermesin lima silinder," kata Rossi setelah berpikir beberapa saat.
Motor yang dimaksud Rossi adalah Honda RC211V ketika dia masih membela tim pabrikan Repsol Honda.
Bukan tanpa alasan Rossi memilih motor yang membawanya naik merebut gelar juara kelas premier MotoGP untuk kali ketiga secara beruntun.
Pasalnya, Rossi mengalami salah satu kemenangan terhebat pada musim itu. Yaitu, ketika memenangi balapan meski terkena penalti 10 detik!
Baca Juga: Kilas Balik MotoGP Australia - Kemenangan Paling Mustahil Valentino Rossi
"Saya memenangi balapan setelah [melanggar regulasi] bendera kuning, dan terkena penalti 10 detik," ucap pembalap asal Tavuilla itu menerangkan.
"Soal motor dan hal-hal mekanis, itu adalah salah satu yang paling spesial. Karena itu adalah momen yang hebat dan hari yang spesial."
Rossi sendiri meraih hasil yang luar biasa pada MotoGP 2003. Dia tak pernah absen naik podium dengan rincian 9 hasil kemenangan, 5 runner-up, dan 2 posisi tiga.
Itu menjadi kesempatan terakhir The Doctor membela pabrikan asal Tokyo. Musim berikutnya dia pindah menuju tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: MotoGP Malaysia 2019 - Giliran Si Profesor yang Jadi Lawan Marquez
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar