Performa Jorge Lorenzo awalnya tidak buruk-buruk amat dengan motor pabrikan asal Tokyo. Ketika tes akhir tahun, dia tampil cukup cepat dan tidak jauh catatan waktu Marquez.
Akan tetapi motor yang digunakan Lorenzo kala itu berbeda. Dia menggunakan motor RC213V dengan mesin tahun 2018, yang notabene lebih mudah "dijinakkan".
Lorenzo sendiri mengaku bahwa ide mengganti mesin sempat muncul di kepalanya. Malang bagi Por Fuera, keinginannya itu ditolak.
"Ada peristiwa di tengah berlangsungnya kejuaraan ini ketika kesempatan itu [mengganti mesin] tidak diberikan," kata Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Itu terjadi beberapa bulan yang lalu," imbuhnya.
Baca Juga: Kalau Cuma Boleh Pilih Satu, Valentino Rossi Mau Kembali Naik Motor Repsol Honda
Penolakan terhadap permintaan Lorenzo untuk kembali ke mesin yang lama dapat dimengerti.
Sebab, Repsol Honda hanya bisa menggunakan mesin spesifikasi 2019 sebagai perangkat yang sudah dihomologasikan sebelum MotoGP musim ini dimulai.
Selain itu Lorenzo juga tidak dapat mengganti sasis ke versi tahun lalu karena—meski diperbolehkan—dimensinya tidak pas dengan mesin yang baru.
Baca Juga: MotoGP Malaysia 2019 - Giliran Si Profesor yang Jadi Lawan Marquez
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar