"Jadi ketua itu mudah, tapi berbeda ceritanya kalau menggantikan Erick Thohir," ujar Okto yang sebelumnya juga dikenal sebagai pengusaha tersebut.
"Menggantikan Erick itu susah sekali karena harus menjaga dengan baik. Ia mewariskan sesuatu yang tidak ringan, tanggung jawab ke Merah Putih," imbuhnya.
Okto juga meminta seluruh pihak untuk menyebut Komite Olimpiade Indonesia tidak lagi dengan KOI namun menjadi NOC (National Oliympic Commitee).
"Nama tersebut lebih sesuai, karena mengikuti regulasi nomenklatur internasional," ucap Okto menjelaskan.
Lebih lanjut, Okto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan olahraga nasional agar mampu tampil lebih baik lagi di kancah internasional.
Tak lupa, Okto juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan elemen lain, seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), KONI, serta induk-induk cabang olahraga.
Bahkan, Okto juga siap bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk sekaligus mempromosikan Indonesia melalui olahraga.
Baca Juga: Meski Juara di Paris, Djokovic Tetap Kehilangan Status Nomor 1 Dunia
"Ada tugas besar, yaitu harus semakin berprestasi di kancah internasional, sekaligus mengantarkan atlet-atlet kita untuk merebut juara dan medali di ajang internasional," tutur Okto.
"Kami optimistis bahwa dengan kerja sama yang baik Indonesia akan kembali tampil dan jadi pemenang di ajang yang bergengsi," tandasnya.
Acara serah terima jabatan kepengurusan KOI tersebut diakhiri dengan peresmian ruangan function hall baru Kantor KOI yang terletak di lantai 16 Gedung FX, Senayan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar