Keputusan cerdas itulah yang lantas membuat pembalap berusia 25 tahun tersebut menuai pujian dari pengamat MotoGP, Carlo Pernat.
"Ada empat bintang di Sepang. Yang pertama tentu saja adalah Vinales," ujar Pernat seperti dikutip Bolasport.com dari GPOne.
"Saya tidak menyangka kalau dia bisa menang. Tapi dia justru membalap dengan cerdas, seperti yang dulu dilakukan oleh Lorenzo," imbuhnya.
Menurut Pernat juga, Vinales sungguh mengenal kelemahan motor YZR-M1 yang kurang tangguh dalam mengejar lawan karena kekurangan di trek lurus.
"Dia tahu, kalau Yamaha punya kesulitan saat melaju di trek lurus. Maka, dia mencoba untuk memimpin sejak lap pertama," sambung Pernat.
"Tak hanya itu, ritmenya sepanjang balapan juga terjaga dengan baik. Salut," tandasnya.
It's all change on Lap 1! ????@mvkoficial12 leads but @marcmarquez93 has stormed from 11th to SECOND! @FabioQ20 is down to 8th! ????#MalaysianGP ???????? pic.twitter.com/ZlwE4HOm4L
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) November 3, 2019
Perkataan Pernat mungkin ada benarnya. Jika Vinales dapat leluasa memimpin sendirian di depan, tidak demikian dengan rekan satu timnya, Valentino Rossi.
Walau juga tampil bagus, Rossi masih kesulitan saat bersaing dengan Andrea Dovizioso untuk memperebutkan posisi podium ketiga.
Sempat beberapa kali menyalip, The Doctor harus mengakui keunggulan motor Dovizioso yang sangat andal di trek lurus.
Baca Juga: Termasuk Rossi, Empat Pembalap Ini Dianggap Paling Bersinar di Sepang
Terakhir, Pernat meramalkan bahwa kemenangan Vinales akan berbuah dilema bagi tim Yamaha, terutama untuk menentukan komposisi pembalap pada musim 2021 mendatang.
"Kemenangan ini membuat para pembalap Yamaha ada dalam posisi sama kuat. Mereka (Yamaha) kini dipaksa berpikir keras," pungkas Pernat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | gpone |
Komentar